SLEMAN – Memasuki perhelatan ke-15 pada tahun 2024 ini, Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ) tahun 2024 kembali hadir dengan nuansa yang sedikit berbeda dari biasanya.
Mengusung tema “Tepa Salira” atau tenggang rasa, penyelenggaraan FFPJ 2024 kali ini mencoba untuk kembali merekatkan tenggang rasa atau empati di kalangan pelajar, yang mana belakangan ini memang cukup sulit ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih bagi generasi millenial saat ini, yang sudah terpapar oleh kecanggihan teknologi sejak usia dini.
Rangkaian acara FFPJ 2024 dilaksanakan pada 4-6 Oktober 2024, dimana pada hari pertama (4 Oktober) telah dilangsungkan sesi pemutaran film bergenre anak yng disutradarai oleh Senoaji Julius. Film-film yang berjudul Boncengan, 2B, Pramugi, dan Cipukan ini, menceritakan tentang kehidupan sehari-hari anak SD di perkampungan, yang ternyata memiliki sisi unik lain yang patut diangkat menjadi sebuah cerita dalam film.
Sehari selanjutnya, acara pembukaan FFPJ 2024 pun telah dilangsungkan di Kampus Unversitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, dimana para stakeholder terkait seperti rektor UNU, Juri-juri FFPJ, dan Kepala Dinas Kebudayaaan Kundha Kebudayaan DIY, turut hadir dalam kesempatan tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, menuturkan bahwa event FFPJ ini sangat baik untuk mengenalkan kembali para peserta (pelajar) pada alam sekitar, yang mana hal itu hanya bisa dilakukan di pedesaan atau pelosok daerah.
“Saya rasa Festival ini sangat baik untuk dapat memperkenalkan generasi muda kita kepada alam sekitar, yang mana hal itu sudah jarang sekali ditemui belakangan ini, apalagi oleh anak-anak muda seperti di depan saya ini,”, pungkas Dian Laksmi di kampus UNU, Sabtu (5/10/2024).
Selain itu, menurut Dian, tema “Tepa Selira” atau tenggang rasa yang diangkat pada FFPJ tahun ini, juga selaras dengan salah satu unsur kebudayaan yang ada, khususnya dalam tatanan kebudayaan Jawa. Sehingga bisa dikatakan, FFPJ bukan hanya sekedar festival film semata, tapi juga mempraktikkan salah satu unsur kebudayaan Jawa, yang saat ini sudah semakin memudar.
Selanjutnya, para peserta FFPJ 2024 akan melaksanakan kemah wisata di Sri Keminut, Imogiri, Bantul, untuk melaksanakan sesi pemutaran film-film terpilih, sekaligus bercengkerama dengan masyarakat sekitar, serta menerapkan tema “Tepa Salira” itu tadi. Acara masih akan berlangsung hingga Minggu (6/10/2024), dengan Awarding Ceremony sebagai penutup di tempat yang sama. (qin)