YOGYAKARTA – Kecenderungan permainan harga bahan-bahan pokok selama bulan ramadhan dan jelang Idul Fitri, membuat banyak pihak berlomba-lomba mencari berbagai alternatif untuk mengatasinya, utamanya adalah untuk menekan angka inflasi.
Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi Daerah Istimewa Yogyakarta (Disperindagkop DIY) menjadi salah satu pihak yang berusaha untuk menekan angka inflasi tersebut. Bekerjasama dengan Dagangan, KADIN DIY, dan sejumlah stakeholder terkait lainnya, Disperindagkop DIY mengadakan Bazaar Ramadhan & Distribusi Sembako Murah, yang berlangsung di halaman kantor Disperindagkop DIY pada Selasa dan Rabu, 11-12 April 2023.
Bazaar ini diikuti oleh belasan UMKM yang ada di DIY. Seluruh UMKM tersebut menyediakan beragam kebutuhan pokok dengan harga yang sangat terjangkau.
Dalam acara pembukaan yang dilangsungkan pada Selasa (11/4/2023), Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi DIY, Ir. Syam Arjayanti, mengatakan bahwa Bazaar ini merupakan langkah inisiasi antara Disperindagkop DIY dengan beberapa pihak, untuk dapat menekan lonjakan harga jelang pelaksanaan Idul Fitri tahun 1444 H pada akhir bulan ini.
“Bazaar ini diselenggarakan sebagai wujud keseriusan pemerintah untuk dapat menekan laju inflasi, yang terbilang masih cukup tinggi di DIY. Terlebih dengan adanya kenaikan BBM beberapa bulan lalu,” kata Syam Arjayanti di halaman Kantor Disperindagkop DIY, Selasa (11/4/2023).
Syam menambahkan, bahwa Disperindagkop DIY akan selalu memantau dan mengawasi setiap pergerakan harga bahan-bahan pokok, sekaligus menjaga stok yang tersedia, menjelang Lebaran tahun ini.
Sementara itu di kesempatan yang sama, Ryan Manafe dari pihak Dagangan, selaku salah satu Distributor bahan pokok untuk mencukupi kebutuhan selama Ramadhan-Lebaran, menuturkan bahwa pihaknya akan berkomitmen untuk membantu pemerintah, untuk dapat mensuplai seluruh bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat, yang sesuai dengan HET (Harga Eceran Tetap), sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
“Kami bekerjasama dengan Disperindag DIY, dengan menyediakan barang-barang yang akan dijual dalam kegiatan Bazaar saat ini. Salah satunya adalah Minyakita, yang kita produksi sendiri, itu kita pasok ke acara ini sebanyak 10.000 liter,” ujar Ryan Manafe.
Salah satu peserta Bazaar, yakni KOWAPI (Koperasi Wanita Pengusaha) DIY, merasa terpanggil untuk ikut berpartisipasi dalam acara Bazaar ini, untuk bisa memenuhi kebutuhan pokok yang semakin hari semakin langka dan mahal.
“Kami baru pertama kali mengikuti Bazaar semacam ini, dan kami merasa terpanggil untuk dapat membantu masyarakat kecil, agar bisa mendapatkan bahan-bahan pokok dengan harga yang lebih murah,” sebut Endang, Ketua KOWAPI DIY, yang ditemui di sela-sela Bazaar.
KOWAPI sendiri menyediakan total 150 bingkisan paket sembako selama dua hari, yang terdiri dari beras, gula, tepung terigu, dan minyak goreng. Sebagai Koperasi yang membawahi wanita pengusaha, KOWAPI juga bertekad untuk mewadahi para wanita yang memiliki usaha, untuk bisa berdikari dan ikut berkontribusi nyata dalam kehidupan masyarakat. (qin)