SLEMAN – Penyelenggaraan Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) hari kedua dimulai dengan ibadah pagi dan aktifitas senam angguk. Setelahnya para peserta mengikuti kegiatan Kelas Paralel yang terbagi menjadi 35 kelas selasa (23/7) di kompleks Candi Prambanan.
Setiap Kelas Paralel didampingi oleh 1 orang fasilitator. Selama mengikuti sesi ini para peserta mendapatkan masukan dan pengembangan dalam mempresentasikan ide mereka kepada khalayak. Para peserta dituntun oleh para fasilitator untuk menyampaikan ide mereka dengan cara yang berbeda dengan peserta lainnya.
KBKM 2019 diikuti oleh 561 peserta yang tergabung dalam 132 kelompok dari 28 provinsi di Indonesia. Terdapat empat kelompok besar dalam KBKM 2019 yang mewakili ide besar yang diharapkan dapat diwujudkan sebagai solusi atas tantangan dalam pemajuan kebudayaan, yakni: Purwarupa Aplikasi (46 kelompok), Purwarupa Fisik (31 kelompok), Aktivasi Kajian (25 kelompok), dan Aktivasi Kegiatan (31 kelompok).
“Untuk menginspirasi para peserta dalam mengembangkan ide-ide mereka di KBKM 2019, sore hingga malam harinya diselenggarakan Forum Inspirasi oleh Irendra Radjawali dan Biyanto Rebin dari Wikimedia. Dalam forum ini para peserta diajak untuk mengeksplorasi lebih jauh kearifan-kearifan yang berada di daerahnya masing-masing, guna dikembangkan dan menjadi sumbangsih dari Indonesia kepada dunia,” kata fasilitator acara.
Pada penyelenggaraan hari ketiga KBKM dititikberatkan pada presentasi dari kelompok-kelompok. Setelahnya presentasi tersebut akan dibawa untuk diskusi terbuka di Lapangan Siwa. Pada sesi ini presentasi maupun inovasi yang ditawarkan oleh tiap kelompok telah dimulai. Setelahnya akan kembali diselenggarakan forum inspirasi tentang ide dan inovasi yang dapat dilakukan untuk pemajuan kebudayaan.
Kegiatan pada hari ketiga dilanjutkan dengan kuliah umum tentang STEAM dan Pemajuan Kebudayaan yang akan disampaikan oleh Budiman Sudjatmiko. Kuliah umum ini menjadi pengetahuan akan hasil yang ingin diraih dalam pemajuan kebudayaan melalui STEAM. Setelahnya kegiatan dilanjutkan dengan pemutaran film dan diskusi “Banda: The Dark Forgotten Trail.”
KBKM merupakan inisiatif dan upaya yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan untuk mendorong dan sekaligus memperkuat upaya pemajuan kebudayaan sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 5 Tahun 2017, melalui generasi muda. Sebagai generasi penerus dan pelaku kebudayaan di masa mendatang, para peserta ditantang untuk mengeksplorasi kreativitas dan kearifan-kearifan di sekitarnya untuk memajukan kebudayaan dengan cara-cara yang berorientasi dengan era kekinian.
BTW