YOGYAKARTA – Sebagai wujud dari sport tourism yang kini mulai nge-trend di berbagai belahan dunia, kota Yogyakarta pun tak mau ketinggalan untuk ikut menjadikan sport tourism sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat.
Dan untuk mewujudkan hal tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta yang bekerjasama dengan Dyandra Promosindo selaku promotor, beserta sejumlah stakeholder lainnya, akan menyelenggarakan event Lari Marathon sejauh 42 KM, yang bertajuk The International Yogyakarta 42K Marathon (TIY42K), yang akan menjadi event marathon pertama yang digelar di pusat kota Yogyakarta.
Lomba marathon ini rencananya akan diselenggarakan pada Minggu (8/10/2023), yang terdiri dari 3 kategori, yakni 10K (rute 10 KM), 21K (21 KM), dan yang terakhir 42K (42KM). Lokasi start dan finish dari marathon ini akan dipusatkan di Alun-alun Swandanan, Pakualaman, Yogyakarta. Rute-nya sendiri akan melewati beberapa landmark terkenal di kota Yogyakarta, seperti Puro Pakualaman, Pasar Beringharjo, Malioboro, Benteng Vredeburg, Titik 0 KM dan lain sebagainya.
Menariknya, event lomba lari bersejarah ini tidak hanya akan dimeriahkan oleh peserta dalam negeri atau masyarakat kota Yogyakarta saja, melainkan juga akan diikuti oleh peserta dari mancanegara.
Pihak Dyandra Promosindo selaku promotor menargetkan bahwa ajang ini akan diikuti sebanyak 3.000 peserta, yang berasal dari regional, nasional, maupun internasional.
“Kami percaya bahwa Yogyakarta dengan ikon-ikonnya yang sudah sangat terkenal ini, akan mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisawatan domestik maupun mancanegara, yang mengikuti perlombaan lari marathon ini,” sebut Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung dalam jumpa media di Yogyakarta, Kamis (21/9/2023).
Pada saat yang bersamaan, Penjabat (PJ) Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo turut mengapresiasi hadirnya event lari marathon pertama di Yogyakarta ini, karena ajang semacam ini bisa menjadi branding yang sangat bagus untuk kota Yogyakarta di hadapan dunia internasional.
“Saya rasa ini adalah event lari marathon pertama yang ada di dalam kota Yogyakarta, sehingga ini akan sangat bagus untuk memperkenalkan kota Yogyakarta kepada dunia internasional. Mengingat event ini nantinya juga akan diikuti oleh para peserta dari mancanegara,” ujar Singgih Raharjo, Kamis (21/9/2023).
Tidak hanya itu saja, Singgih pun mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat kota Yogyakarta, untuk menyambut hangat para peserta nantinya, sekaligus menunjukan betapa indahnya kota Yogyakarta sebagai destinasi pariwisata favorit. Sehingga nantinya juga akan tercipta aktivitas ekonomi yang berkelanjutan.
Meskipun lomba lari ini akan melewati beberapa landmark terkenal yang ada di pusat kota Yogyakarta, namun pihak promotor memastikan bahwa tidak akan ada rekayasa lalu lintas yang berlebihan, sehingga masyarakat masih bisa melakukan aktivitasnya seperti biasa.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian, untuk memastikan rute-rute mana saja yang harus dilakukan penutupan sementara. Karena kami melihat ada sekitar 90 persimpangan yang akan dilewati oleh para pelari. Sehingga diharapkan itu tidak akan jadi masalah berarti bagi para pengguna jalan,” kata Race Director TIY42K, Lexi Rohi.
Adapun pemilihan tanggal 8 Oktober sebagai hari-H pelaksanaan event bukannya tanpa alasan. Mengingat sehari sebelumnya yakni tanggal 7 Oktober selalu diperingati sebagai hari jadi kota Yogyakarta, maka momen lari marathon bertaraf internasional pertama di Yogyakarta ini akan dijadikan sebagai momentum perayaan hari jadi kota Yogyakarta, yang pada tahun ini memasuki usia ke-267.
Bagi anda yang tertarik mengikuti ajang lomba lari marathon pertama di Yogyakarta ini, anda masih bisa mendaftarkan diri melalui website tiy42kmarathon.com. Silakan pilih kategori sesuai yang anda inginkan. Ada juga diskon khusus sebesar 50% bagi pemilik KTP asli Yogyakarta atau Jawa Tengah. (qin)