Anda berada di
Beranda > News > PAGER JURANG & GUNUNG GAMBAR, MENYIAPKAN DIRI SEBAGAI DESTINASI WISATA BARU

PAGER JURANG & GUNUNG GAMBAR, MENYIAPKAN DIRI SEBAGAI DESTINASI WISATA BARU

GUNUNG KIDUL – Potensi wisata baik alam, budaya, dan sejarah yang dimiliki oleh dusun Pager Jurang dan Gunung Gambar, sudah menjadi incaran Bagus Suitrawan coproduser film Ziarah sejak lama. Hal itu yang diungkapkan oleh Bagus pada sambutan pembukaan premiere film Ziarah.

“Saya KKN di sini, tahun 2014, dan sejak saat itu saya jatuh cinta pada tempat ini, saat itu kami merintisnya sebagai tempat wisata alternative, meski saat itu tidak langsung mendapatkan respon masyarakat luas dari luar desa, tapi saya berjanji untuk membawa sebanyak-banyaknya orang datang kemari, menyaksikan keindahan alam disini, dan malam ini, usaha itu saya lakukan,” kata Bagus (13/5/2017).

Dijelaskan Risdiyanto Kadus Pager Jurang, dusunnya merupakan dusun utama untuk mengakses ke Gunung Gambar, jadi merupakan satu daerah rangkaian perjalanan, kebanyakan warga Gunung gambar adalah saudara di Pager Jurang, sehingga secara budaya dan sosial mereka sangat dekat.

Landscape tanah yang ada di sisi bukit dalam hal bukit kemudian membuat system agraris baik pertanian maupun perkebunan dengan bidang teras siring, pada musim hujan di tanam padi, pada musim kemarau ditanam polowijo.

“Mirip alam di Ubud Bali,” kata Bagus.

Lebih lanjut Risdiyanto menjelaskan bahwa meski dipegunungan, namun ketika musim kemarua tidak mengalami kekeringan yang berarti, hal ini karena di puncak banyak pepohonan besar yang mengikat air tatkala hujan.

Pada acara Tour Wisata Alam Film Ziarah, para jurnalis dari Yogyakarta di ajak menuju puncak Gunung Gambar, dimana disana akan dijumpai Petilasan Makam Pangeran Samber Nyawa, juga ada pendapa untuk beristirahat, dibawahnya sedikit ada Pura peribadahan, jika menuju ke bawah kembali ke Pager Jurang maka para wisatawan akan disuguhi pemandangan alam yang terbentang menghampar luas, dikejauhan akan terlihat indah pemandangan pegunungan diselingi kabut, hamparan langit, peta-peta tanah dan pemukiman. Disisi kanan kiri, ada jurang dan bidang teras siring pertanian, begitu dengan jalan yang cukup terjal tapi sudah beraspal, berkelok-kelok ke bawah tak akan lepas dari pemandangan indah.

“Jadi dari sudut pandang alamnya indah, terus ada petilasan yang bersejarah, dan budaya masyarakat yang masih kental dengan tradisi akan menjadi daya tawar tersendiri bagi wisatawan yang ingin dating kemari,” pungkas Risdiyanto. (cun)

Artikel Serupa

Ke Atas