Anda berada di
Beranda > Essay > Tekuni Kerajinan Gamelan, Pak Legiyono Sukses Raih Omset Hingga Ratusan juta

Tekuni Kerajinan Gamelan, Pak Legiyono Sukses Raih Omset Hingga Ratusan juta

Gamelan merupakan alat musik tradisional yang sering ditemui diberbagai daerah di Indonesia Namun, seiring perkembangan zaman modern yang semakin mengesampingkan kesenian tradisional semacam karawitan, dianggap menjadi penghambat usaha tradisional semacam ini dan banyak orang yang menganggap usaha ini tidak lagi menjanjikan keuntungan yang besar.

Seorang lelaki asal Bantul ini, dapat membuktikan bahwa usaha gamelan tetap mampu meraih kesuksesan diera modern saat ini.Lelaki tersebut bernama Pak Legiyono, tempat produksi usaha tersebut berada dibengkelnya, di Dusun Baturetno RT 3 RW 1 Banguntapan Bantul dibantu 20 karyawan,  setiap hari ia tak henti memproduksi alat musik gamelan pesanan pelanggan seperti Gong, Suwuk, Kempul, Kenong, Bonang, Demong, Saron, Gendang, dan lain-lain.

Seorang pengusaha harus pandai dalam memilih lokasi dimana akan membuat usaha tersebut, mengacu pada manajemen operasional dan  berdasarkan pengamatan analisis SWOT pada usaha Gamelan milik Pak Legiyono ini, sudah cukup baik karena berada dijalan utama  pelem lor yang mana dapat dijangkau semua konsumen. Di daerah tersebut juga tidak ada UMKM sejenis sehingga apabila konsumen yang bertanya keberadaan UMKM Gamelan Kuningan Daliyo Legiyono kepada warga sekitar maka akan degan sangat mudah untuk diarahkan.

Selanjutnya untuk memenuhi manajemen mutu UMKM Gamelan Kuningan Daliyo Legiyono melakukan beberapa hal yang sangat diperhatikan yaitu sangat teliti dalam memilih pemasok bahan baku, menjaga kualitas kayu sesuai keinginan konsumen, menjaga warna cat, pembuatan gamelan ini dilakukan dengan metode handmade oleh orang yang sudah profesional.

Berdasarkan Observasi UMKM Gamelan Kuningan Daliyo Legiono ini menggunakan strategi persediaan JIT (Just In Time) Konsep just in time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang/penyimpanan barang/stocking cost.

Untuk memenuhi bahan baku UMKM pak Legiyono ini sudah memiliki banyak supplier yang terpercaya sehingga, tidak perlu khawatir mengenai pasokannya. UMKM pak Legiyono sudah terkenal sehingga banyak supplier kayu yang menawarkan jadi, pak Legiyono tidak perlu repot-repot untuk mencari supplier kayu. Manajemen Rantai Pasokan  pada UMKM Gamelan Kuningan Daliyo Legiono ini menggunakan strategi sedikit pemasok yaitu membuat perjanjian antara pihak produksi dengan pihak supplier yang benar-benar memiliki kualitas baik dan terpercaya.

Dalam mengembangankan usahanya, Pak Legi tidak memakai cara promosi melalui media massa (media online) melainkan, pak Legi mengembangkan produk hanya melalui metode ‘Gethok Tular’ (mulut ke mulut) yaitu menyampaikan informasi dari satu orang kepada yang lain secara sambung-menyambung.

Usaha turunan yang berdiri sejak tahun 1954 ini, telah menembus pasar ekspor. Sementara untuk harga jual per setnya, untuk satu gamelan kuningan utuh dijual berkisar Rp 200 jutaan, dan yang dari plat besi mulai Rp 60 jutaan.

Penulis: Wijiasih Prihatin, Dosen pengampu Ibu Putri Dwi Cahyani, SE., M.EI

Artikel Serupa

Ke Atas