Anda berada di
Beranda > Essay > Pelatihan Pemasaran Digital dan Manajemen Usaha Untuk Akselerasi Kinerja UKM Pengrajin Bambu di Desa Tirtoadi Mlati

Pelatihan Pemasaran Digital dan Manajemen Usaha Untuk Akselerasi Kinerja UKM Pengrajin Bambu di Desa Tirtoadi Mlati

Kinerja karyawan merupakan hal yang penting bagi pencapaian keberhasilan perusahaan untuk akselerasi kinerja UKM Pengrajin Bambu dalam pemasaran digital. Pengabdian masyarakat telah dilakukan oleh Ratih Kusumawardhani, Ignatius Soni Kurniawan, dan Nonik Kusuma Ningrum di Perusahaan Pengrajin Bambu yang dipublikasi pada Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat 5(1) 2020. UKM Pengrajin Bambu tersebut terdapat di Desa Tirtoadi yang berada dalam lingkup Wilayah Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Yogyakarta (DIY), tepatnya di Padukuhan Sendari. Usaha tersebut telah dilakukan sejak tahun 1960 dan sudah menjadi kegiatan turun-temurun hingga saat ini. Contoh hasil kerajinan tersebut yaitu cinderamata, tudung makanan, piring bambu, dan lain sebagainya.

Berdasarkan hasil wawancara dengan perangkat desa dan pengrajin bambu, terdapat tiga permasalahan utama yang dihadapi yaitu pemasaran, manajemen usaha, dan sertifikasi HAKI. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka solusi yang diberikan yaitu pelatihan dan pembuatan media digital, pelatihan dan pembuatan jurnal-jurnal keuangan, pelatihan dan pendampingan sertifikasi HAKI.

Metode pelaksanaan kegiatan melibatkan beberapa pihak, yaitu Pemerintah Desa Tirtoadi, Karang Taruna dan UKM Industri Kerajinan Bambu. Sebelum dilaksanakannya kegiatan tersebut, dilakukan pre test guna mengetahui sejauhmana tingkat pemahaman peserta terhadap pengetahuan pemasaran, manajemen usaha, dan sertifikasi HAKI.

Selanjutnya, solusi yang ditawarkan guna mengatasi permasalahan tersebut dilaksanakan melalui banyak materi. Materi meliputi pengetahuan pemasaran, materi pengelolaan usaha, dan terakhir tentang pengetahuan sertifikasi HAKI. Materi pelatihan pemasaran antara lain: pemahaman pemasaran, manfaat pemasaran, pemasaran yang efektif, pemanfaatan media internet sebagai pemasaran digital, dan contoh-contoh pemasaran digital. Sementara materi manajemen usaha, antara lain: pemahaman pengelolaan usaha, pemisahan keuangan, pencatatan keuangan, dan praktik pencatatan sederhana. Selanjutnya, materi sertifikasi HAKI antara lain: pentingnya HAKI, cara memperoleh HAKI, keuntungan dimilikinya HAKI, dan kerugian tidak memiliki HAKI. Metode pelatihan telah mengikuti temuan Cassell, Nadin, Gray, & Clegg (2002) bahwa pelatihan di UKM lebih efektif ketika difokuskan pada kesesuaiannya dengan kebutuhan atau tailor made.

Setelah kegiatan selesai dilakukan post test. Hasil post test peserta pelatihan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dibanding sebelum dilaksanakan kegiatan tersebut. Namun demikian kegiatan pengabdian masyarakat masih perlu ditindaklanjuti dengan arahan dan wawasan tentang materi dan bimbingan sertifikasi HAKI, pemasaran digital dan pengelolaan modal usaha baik dari pemerintah setempat maupun pihak lainnya secara berkelanjutan.

Penulis: S.D. Hidayati, H.N. Alfikri, O.V.P. Sari, L.M. Wadon, R.N. Kurniawan, Y.A. Tae, R.A. Duri, R. Kusumawardhani, N.K. Ningrum, dan I.S. Kurniawan (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa).

Artikel Serupa

Ke Atas