Usaha ayam geprek barokah ini bertempat di Jl. Diponegoro Sindon Gemahan Pajangan Bantul (cabang 1), di Jl. Prancak Glondong Panggungharjo Sewon Bantul (cabang 2), dan di Jl. Manukan Sendangsari Pajangan Bantul (cabang 3). Analisis SWOT adalah alat yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengidentifikasi atau mengevaluasi fsktor-faktor internal maupun eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan terdiri atas kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) perusahaan. Sementara itu faktor eksternal perusahaan terdiri atas peluang (oppurtinities) dan ancaman (threats) perusahaan. Untuk strategi lokasi yang diterapkan Warung Ayam Geprek Barokah ini adalah membuka outlet yang dekat dengan keramaian seperti kampus, pemukiman warga, dan banyak kendaraan yang berlalu lalang melintas. Selain itu lokasi usaha itu harus mudah dijangkau oleh transportasi dan dekat dengan pasar, faktor ketersediaan bahan baku menjadi hak yang lebih utama lagi. Lokasi usaha harus dekat dan mudah dalam mendapatkan bahan bakunya. Untuk menjaga kualitas produk warung ayam geprek barokah ini, dengan menjaga kualitas rasa makanan yang tetap sama dan konsisten.
Rantai Pasokan Manajemen rantai pasokan adalah suatu sistem yang digunakan organisasi atau perusahaan yang fungsinya untuk menyalurkan barang produksi maupun berupa jasa dari pemasok ke pelanggan. Begitu juga yang harus dihadapi oleh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bantul seperti Warung Ayam Geprek Barokah milik Ibu Supatmi dan Suaminya Bpk. Ilham Tri Sanjaya. Dalam menghadapi lingkungan yang semakin kompetitif, kinerja supply chain atau rantai pasokan sangat vital bagi kelangsungan hidup perusahaan. Warung ayam geprek barokah ini menggunakan ayam sebagai bahan baku utama. Tidak lupa juga menggunakan bahan pendukung lainnya. Bahan baku utama ayam ini didapatkan melalui supplier di Bantul yang sudah berlangganan. Ayam yang diantar tersebut sudah dengan kondisi terpotong-potong menjadi beberapa bagian. Untuk tepung terigu dan minyak goreng juga didapatkan melalui supplier yang sudah berlangganan dan diantar ke rumah Ibu Supatmi. Biasanya ia beli 2 karung tepung terigu dan 2 dirijen minyak goreng. Selain ayam, beras dan bahan lainnya untuk mencakupi kebutuhan di warung ia beli di pasar tradisional. Strategi yang digunakan adalah banyak pemasok. Rantai pasokan Warung Ayam Geprek Barokah ini melibatkan setidaknya 4 pelaku utama yaitu, supplier (pemasok), produsen, distributor dan customer. Menurut saya strategi tersebut sudah sesuai dan tepat karena dengan banyak pemasok yang terutama sudah berlangganan akan berpengaruh pada range harga yang lebih murah karena sekali beli langsung dengan bobot yang banyak.
Persediaan (MRP) Ibu Supatmi menyimpan bahan baku itu di rumah dan dapur menjadi gudang tersebut. Dan untuk barang yang bersifat tidak tahan dengan udara luar ia simpannya di freezer seperti ayam. Minyak goreng yang dipakai untuk menggoreng ayam hanya 1x penggunaan. Untuk memenuhi permintaan pelanggan Ibu Supatmi hanya mengkonsistenkan rasa, harga yang murah untuk memuaskan pelanggan. Ia tidak mau apabila tidak konsisten tentang rasa dan harga.
Penulis: Okta Viani Puspita Sari dan Putri Dwi Cahyani, S.E,M.E.I. (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa).