Anda berada di
Beranda > Essay > Pentingnya Memiliki Sifat Kepemimpinan Yang Dapat Menumbuhkan Jiwa Kesukarelawanan

Pentingnya Memiliki Sifat Kepemimpinan Yang Dapat Menumbuhkan Jiwa Kesukarelawanan

Penting bagi sebuah organisasi untuk memperhatikan pekerja karena berdampak positif pada munculnya sikap Organizational Citizenship Behavior (OCB) atau perilaku kesukarelawanan di dalam lingkup organisasi. Pekerja dengan OCB akan menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik, bahkan melebihi harapan. Peran pemimpin penting dalam membentuk nilai dan perilaku yang dapat menjadi contoh bagi kemunculan perilaku kesukarelawanan pekerja, salah satunya melalui penerapan gaya kepemimpinan pelayanan atau servant leadership.

Studi mengenai OCB dilaksanakan oleh Christina Heti Tri Rahmawati, Hadi Purnomo, Tri Ratna Purnamarini, Ignatius Soni Kurniawan, dan M. Edhie Hartono di lingkungan organisasi PT Catur Pekerja Kencana Management Yogyakarta. Organisasi memandang penting memiliki pekerja dengan OCB kuat dalam bekerja sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan kemajuan organisasi di masa mendatang. Penelitian ini mengidentifikasi bahwa faktor yang berkontribusi pada perkembangan OCB meliputi kepemimpinan berbasis pelayanan dan kecerdasan emosional.

Penelitian mengungkapkan beberapa temuan signifikan. Pertama, kepemimpinan yang melayani memiliki pengaruh positif terhadap perilaku OCB di lingkungan kerja. Artinya, pekerja yang menunjukkan OCB berperan penting memengaruhi perkembangan organisasi di masa depan. Peran pemimpin yang melayani menjadi kunci dalam menciptakan atmosfer spiritual.

Selanjutnya, temuan mengkonfirmasi dampak positif servant leadership pada kecerdasan emosional pekerja. Dengan kata lain, pemimpin yang menerapkan servant leadership mampu membimbing pekerja untuk mengendalikan emosi mereka saat bekerja, yang pada gilirannya memungkinkan pekerja untuk menyelesaikan tugas secara efektif dan bertanggung jawab penuh.

Temuan ketiga memperlihatkan emotional intelligence berpengaruh positif pada OCB. Artinya pekerja yang dapat memahami keadaan emosi akan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan tepat sasaran. Terakhir ditemukan bahwa emotional intelligence memediasi pengaruh servant leadership terhadap OCB. Artinya pemimpin yang mampu menanamkan nilai moral spiritual pada pekerjanya dapat mengarahkan pekerjanya untuk memiliki kecerdasan emosional, individu yang memiliki rasa toleransi membantu dan membentuk hubungan interpersonal yang baik dengan pekerja lainnya pada akhirnya dapat memberikan kontribusi positif terhadap OCB.

Temuan riset ini berpotensi memberikan kontribusi kepada organisasi dalam memperluas peluang penerapan gaya servant leadership, dengan demikian mempengaruhi tingkat kecerdasan emosional dan OCB di kalangan para pekerja. Kepemimpinan yang melayani mengarah pada norma perilaku yang diperlukan untuk memotivasi individu, termasuk secara intrinsik pada diri mereka sendiri maupun orang lain, sehingga dapat merasakan makna keanggotaan lebih mendalam atas pekerjaan. Hal ini erat kaitannya dengan kecerdasan emosional, ketika pemimpin membimbing anggotanya dalam mengelola emosi mereka saat bekerja, maka anggota dapat menyelesaikan tugas secara efektif dan bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan.

Penulis: Ignatius Soni Kurniawan, Tri Ratna Purnamarini, Christina Heti Tri Rahmawati, dan Hadi Purnomo (mahasiswa/i Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa)

Editor: Qintory

Artikel Serupa

Ke Atas