Mebel adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti kursi, meja, dan lemari. Mebel berasal dari kata movable, yang artinya bisa bergerak. Pada zaman dahulu meja kursi dan lemari relatif mudah digerakkan dari batu besar, tembok, dan atap. Sedangkan kata furniture berasal dari bahasa Prancis fourniture (1520–30 Masehi). Fourniture mempunyai asal kata fournir yang artinya furnish atau perabot rumah atau ruangan. Walaupun mebel dan furniture punya arti yang beda, tetapi yang ditunjuk sama yaitu meja, kursi, lemari, dan seterusnya.
Dalam kata lain, mebel atau furnitur adalah semua benda yang ada di rumah dan digunakan oleh penghuninya untuk duduk, berbaring, ataupun menyimpan benda kecil seperti pakaian atau cangkir. Mebel terbuat dari kayu, papan, kulit, sekrup, dll.
Usaha mebel bapak Andiawan berada di desa Sorowajan, Panggungharjo, Sewon, Bantul Yogyakarta. Berdasarkan analisis SWOT sendiri usaha mebel bapak Andiawan ini sudah baik namun, usaha mebel bapak Andiawan ini masih terdapat beberapa yang menjadi keluhan beliau seperti halnya lokasi yang kurang strategis atau harga bahan baku yang mahal pada usaha mebel tersebut. Untuk strategi lokasi yang terdapat pada usaha mebel milik bapak Andiawan ini bisa dikatakan kurang strategis dikarenakan area lokasinya yang cukup terpencil berada di dalam desa. Dari strategi lokasi milik usaha mebel bapak Andiawan ini mungkin dapat diberi masukan untuk memilih lokasi yang strategis mudah dijangkau dan sesuai dengan analisis SWOT. Berdasarkan teori operasional yang ada untuk usaha beliau ini belum memenuhi atau belum sesuai dengan teori operasional.
Untuk usaha yang dilakukan oleh bapak Andiawan ini dalam meningkatkan mutu produk nya yaitu dengan melakukan peremajaan peralatan yang mempunyai teknologi lebih modern dengan peralatan yang ada saat ini. Tak hanya itu, sistem manajemen dan pemasaran pun juga ikut dibenahi. Strategi yang dilakukan bapak Andiawan untuk menghasilkan mutu yang baik dan mampu bersaing yaitu dengan Mengidentifikasi kebutuhan konsumennya, Komunikasi yang efektif antara produsen dan konsumen, Mengelola permintaan konsumennya dengan baik, Memanfaatkan feedback dari konsumennya, Melakukan quality control pada produknya, Mengamati competitor dan melakukan review untuk supplier produk.
Dari hal tersebut yang dilakukan oleh bapak andiawan memungkinkan untuk menghasilkan mutu yang baik dan mampu bersaing tanpa adanya suatu kesalahan yang terjadi antara produsen dan konsumen. Mungkin dengan hal tersebut untuk masukannya sendiri yaitu lebih mengoptimalkan dan memaksimalkan lagi apa yang telah dilakukan oleh bapak Andiawan ini agar produknya semakin lebih baik dan sesuai dengan teori operasional.
UMKM ini cara memenuhi cara memenuhi rantai pasokannya dengan cara menggandeng beberapa pemasok yang berhubungan dengan usaha mebel milik bapak Andiawan. Untuk UMKM ini menggunakan strategi banyak pemasok atau Many Supplier, di mana strategi ini memainkan antara pemasok satu dengan yang lainnya. Dalam pendekatan ini, tanggung jawab yang terjadi akan dibebankan pada pemasok untuk mempertahankan teknologi, kualitas, biaya dan pengiriman.
Untuk usaha mebel pada bapak Andiawan ini hanya memiliki sedikit persediaan yang berada di Gudang tujuannya jika suatu saat nanti ada produk yang langsung ingin dibeli tanpa pemesanan terlebih dahulu dan untuk memenuhi permintaan konsumennya beliau melakukannya dengan cara melihat permintaan para konsumennya produk apa yang diinginkan dan sesuai selera konsumennya. Dari hasil observasi yang telah dilakukan pada usaha mebel bapak Andiawan ini strategi yang digunakannya yaitu dengan menggunakan strategi MRP yang di mana strategi ini menentukan apa, kapan dan berapa jumlah bahan baku komponen serta material yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dari suatu perencanaan produksi nantinya.
Penulis: Nanda perdi Kusuma (Mahasiswa manajemen, FE, universitas Sarjanawiyata tamansiswa). Atas bimbingan Putri dwi cahyani, SE., M.E,I.