Anda berada di
Beranda > News > Yogyakarta Komik Weeks 2024: Jelajahi Dunia Komik Dari Perspektif Yang Berbeda

Yogyakarta Komik Weeks 2024: Jelajahi Dunia Komik Dari Perspektif Yang Berbeda

YOGYAKARTA – Dunia komik yang kerap identik dengan anak-anak, kini mulai ikut digandrungi oleh generasi-generasi diatasnya, terutama bagi mereka yang memang sudah menyukai dunia komik sejak masih kecil. Terlebih lagi, cerita dalam komik di era sekarang tidak hanya melulu tentang tokoh kartun televisi yang kemudian dituangkan dalam versi kartun. Melainkan komik juga bisa menjadi sarana menceritakan kepahlawanan (heroisme), budaya, dan juga kisah-kisah inspiratif lainnya, yang mana cerita-cerita tersebut memang benar-benar terjadi, alias bersifat nonfiksi.

Disitulah event Yogyakarta Komik Weeks 2024 hadir sebagai ajang berkumpulnya para pecinta komik serta para komikus dari wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Event ini dilangsungkan di Langgeng Art Space, Mantrijeron, Yogyakarta, 11-20 Oktober 2024.

Event ini menghadirkan pameran komik hasil karya 60 peserta sebagai sajian utama, lalu ada beberapa side event (event tambahan) seperti diskusi komik, launching komik, pembacaan komik, drama komikal, Koswalk, melodi komik, bazaar komik, serta jam strip (menggambar komik di sebuah kertas).

Koordinator event Yogyakarta Komik Weeks 2024, Yudha Sandy, menjelaskan bahwa event ini adalah ajang literasi atau berkumpulnya para pegiat komik di Yogyakarta, baik itu pembuat maupun para pembaca, untuk bisa menyalurkan bakat dan hobinya di bidang komik.

“Dengan hadirnya event ini, kami mengupayakan agar literasi terhadap komik semakin meningkat. Dan kami juga ingin kembali melahirkan komikus-komikus baru dari Yogyakarta, untuk dapat meneruskan estafet sejarah perkomikan di Yogyakarta,” kata Yudha Sandy kepada SPJ.com, Sabtu (12/10/2024).

Lebih lanjut, Yudha Sandy mengungkapkan keinginannya agar event-event terkait komik semacam ini dapat digelar dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga anak-anak muda akan semakin banyak dilibatkan dalam kegiatan berkomik, yang kemudian dapat menumbuhkan kecintaan mereka terhadap komik.  “Anak-anak muda ini jangan hanya dilibatkan sebagai penggembira (penonton) saja, melainkan juga sebagai peserta yang dapat menyumbangkan pemikirannya tentang komik, seperti dengan mengikuti lomba, lokakarya, workshop, dan sebagainya,” tambah Yudha Sandy. (qin)

Artikel Serupa

Ke Atas