Adegan pembacaan dengan komposisi melingkar (Foto istimewa)
Kota Yogyakarta – SPJ – Teater Amarta Bantul berkolaborasi dengan warga Pandak Bantul sukses mementaskan naskah Riwayat Sampan atawa Cepot (dari buku Rakyat Miskin Kota Menulis Riwayatnya Sendiri – Urban Poor Consortium dan Yayasan Sosial Indonesia untuk Kemanusiaan) dalam ajang Indonesia Dramatic Reading Festival (IDRF) 2023 di Lembaga Indonesia Perancis (LIP), Jumat (1/12/2023).
Ajang pertunjukan berupa pembacaan naskah secara dramatik tersebut menceritakan tentang kaum miskin kota yang berusaha menuliskan pengalamannya atau mendokumentaskan perjalanan hidupnya sendiri. Misalnya hal yang terkait dengan persoalan yang dihadapi, cita-cita, dan lainnya. Pertunjukan sekitar satu setengah jam tersebut cukup menarik karena menggunakan teknik live musik. Serta penggunaan teknik bayangan untuk menghadirkan imaji adegan.
Suasana latihan dengan latar efek bayangan (Foto istimewa)
Menurut Nunung Deni Puspitasari, sutradara Teater Amarta, momen pementasan kali ini membuatnya senang karena bisa berkolaborasi dengan warga Pandak.
“Terjadi sinergi dan peristiwa saling belajar sehingga masing-masing menjadi bertambah wawasan seninya. Saya tentu saja mengucapkan terima kasih tak terhingga atas kerjasama yang mengesankan ini. Ini merupakan ajang edukasi alternatif yang cukup memadai,” tutur Nunung Deni Puspitasari.
Adegan pembacaan dengan pose santai (Foto istimewa)
Pementasan tersebut didukung oleh para pemain seperti Yayan Agus Prasetya, Hermawan (Pak RT Pandak), Kaza, Rio, Sandro, Bayu, Rindi, Doni, dan Tian. Sedangkan untuk tata musik ditangani Gilang dan tata artistik Rizaleka Arrohman.
Teater Amarta memang telah berhasil menghadirkan pertunjukan yang segar. Penonton yang hadir cukup puas termasuk para tamu dari International Symposium on Performing Art Ecosystem (ISPAE) 2023. (SBS)