Anda berada di
Beranda > News > FKY 2024: (Andaikata) Yogyakarta Punya Museum Sastra

FKY 2024: (Andaikata) Yogyakarta Punya Museum Sastra

BANTUL – Di samping menampilkan puluhan karya dari para seniman, Pameran Azimat Siasat yang diselenggarakan di MCC Tepi Sabin, kawasan Bawuran, Pleret, Bantul ini juga turut memamerkan beberapa arsip Sastra Yogyakarta sejak tahun 1940-an. Arsip-arsip tersebut diantaranya berupa buku, koran, majalah, media massa, mesin ketik jadul, dan artefak-artefak lainnya.

Dipamerkannya benda-benda atau arsip para sastrawan tersebut bukannya tanpa alasan. Hal ini lantaran Yogyakarta sampai saat ini belum memiliki Museum Sastra, padahal Yogyakarta sangat dikenal sebagai kota (atau provinsi) penghasil seniman-seniman kondang, yang namanya telah melegenda bahkan sampai ke mancanegara. Namun sayangnya, karya-karya atau eksistensi mereka pada masanya tidak pernah diarsipkan secara rapi dan terstruktur dalam satu wadah yang profesional dan dikelola dengan baik. Hingga pada akhirnya karya-karya para Sastrawan tersebut hanya “eksis” melalui cerita dari mulut ke mulut saja.

Terkait hal ini, Fathurahman Ramadhan selaku Staff Sastra dari Pameran Azimat Siasat ini, menekankan bahwa memiliki Museum Sastra adalah impian bagi seluruh elemen Sastra di Yogyakarta.

“Itulah mengapa tulisan itu (Andaikan Yogyakarta Punya Museum Sastra) kami mural di depan ruang pameran. Karena dari program sastra sendiri, kami ingin menampilkan program untuk mengarsipkan karya-karya sastra yang masih tersimpan sejak zaman dahulu,” ujar Fathurahman.

Tulisan itu tentu saja bukan hanya sekedar mural, melainkan juga sebuah pesan kepada para stakeholder terkait, entah itu dari Pemerintah, Dinas Kebudayaan, atau yang lainnya, untuk dapat merealisasikan berdirinya Museum Sastra di Yogyakarta.

“Harapannya agar seluruh elemen masyarakat bisa menyatukan visi-misinya agar bisa mewujudkan ruang untuk terciptanya Museum Sastra ini ke depannya,” tambah Fathurahman. (qin)

Artikel Serupa

Ke Atas