BANTUL – SPJ – Pemerintah Kabupaten Bantul, melalui Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kabupaten Bantul dengan Dana Keistimewaan memebrikan penghargaan kepada Seniman/Budayawan, Pelestari Adat/Tradisi dan Pelestari Cagar Budaya dalam rangka pelaksanaan Sub Kegiatan Penghargaan Seniman dan Budayawan Tahun 2023. Kegiatan dilaksanakan pada Rabu (20/12/2023) mulai pukul 09.00 WIB bertempat di Pendhapa Parasamya Kabupaten Bantul.
Dihadiri oleh Wakil Bupati Bantul, Joko B. Purnomo yang sedang berulangtahun ke-57 tahun, Sekda Kabupaten Bantul, Diskominfo Bantul, Bappeda Bantul, Dinas Pariwisata Bantul, Dinas Kebudayaan Bantul, Tim Seleksi Penghargaan Seniman, Ketua Rintisan Desa Budaya (17 Kalurahan), para Panewu dan Lurah serta para penerima penghargaan beserta pendamping.
Kategori penerima penghargaan ada tiga yakni pertama Kategori Nominasi Pelestari Seniman/Budayawan yaitu; Heru Handonowarih (Kasihan/Seniman Tari), Angger Sukisno (Kasihan/Budayawan), Tedi Kusyairi (Pajangan/Seniman Sastra, Teater, Film, dan Jurnalisme Budaya), Ki Suwondo (Jetis/Dalang), Dwi Heriyana (Kretek/Seniman Keroncong).
Selanjutnya, Kategori Nominasi Pelestari Cagar Budaya ada; Joglo Yusuf Sudirman (Rumah Tradisional Yusuf Sudirman/Banguntapan) diwakili oleh Yusuf Sudirman, Rumah Singgah Pangsar Sudirman Kretek (Kretek) dihadiri oleh Bambang Riyanto, Eks Rumah Administratur Pabrik Gula Gesikan (Pandak) dihadiri Lurah Wijirejo, Rumah Singgah Pangsar Soedirman (Piyungan) dihadiri oleh Sigit Prajanto, dan Mushaf Bejen (Bantul) dihadiri Fauzan Ali Mashudi.
Kategori Nominasi Pelestari Adat/Tradisi yakni; Upacara Adat Tradisi Nyadran Makam Panembahan Cokrowesi (Sedayu), Upacara Adat Kirab Budaya Ingkungan Ziarah Makam Mangun Negoro (Piyungan), Upacara adat wiwitan dan Gunungan Ngireng-ireng (Bambanglipuro), Upacara Adat seni pertunjukan Wayang Wong Suko Budoyo (Kasihan), dan Pelestari Kesenian Montro (Pleret).
Masing-masing penerima penghargaan mendapatkan Plakat, Sertifikat, dan Uang Pembinaan. Tim seleksi sendiri terdiri dari 15 orang yaitu; Dr. Sumaryono, MA, Udreka, S.Sn, Drs. Gatot Mujiono, MM, Fajar Suharno, Juwaraya, Bugiswanto, Semidi Martha , S.Pd, Drs. HR Budiharja, MM, Saridal, S.Pd, RM Donny Surya Megananda, S.Si, MBA, Dr. Ir. Revianto Budi Santosa, M.Arch, Drs. Wahyu Indrasana, Jaka Nur Edi Purnama, BA, Dr. Ing Gregorius Sri Wuryanto PU, ST, M.Arch dan Dra. Tri Hartini.
Dalam sambutannya Ketua Tim Seleksi, Dr. Sumaryono MA menagtakan bahwa seleksi untuk tahun ini sangat ketat, tim merujuk pada Dinas Kebudayaan DIY, dimana beberapa klausul yang nampak yakni minimal 20 tahun berkarya secara konsisten, sehingga tidak hanya pendataan, tapi juga klarifikasi dan verifikasi lapangan juga dilakukan.
“Harapannya yang terpilih dan mendapatkan penghargaan tidak berhenti berkarya, kita pilih untuk bisa meneruskan dalam pemajuan kebudayaan di Bantul,” ungkap Sumaryono.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto S.Sos MM mengatakan bahwa proses pemilihan sangat transparan dan tidak terintervesi diserahkan kepada para tim seleksi, sehingga diharapkan bisa memberikan efek positif bagi Kabupaten Bantul.
“Semoga dengan adanya penghargaan ini bisa menambah semangat kepada para penerima dan warga masyarakat Kabupaten Bantul untuk mamajukan seni dan budaya di Bantul,” tegas Nugroho Eko Setyanto.
Penyerahan penghargaan dilakukan oleh Joko B. Purnomo Wakil Bupati Bantul kepada seluruh penerima penghargaan. Dalam sambutannya diungkapkan bahwa Bantul itu gudangnya seni dan budaya, untuk itu Pemerintah Kabupaten Bantul berkoimtmen memberikan penghargaan bagi pada seniman dan budayawan yang mengangkat nama Bantul.
“Jika berbicara nguri-nguri kabudayan, maka kita harus maturnuwun kepada para generasi sesepuh yang sudah memberikan cirikhas kepada para generasi muda penerus seni dan budaya di Bantul. Jadi para penerima penghargaan bisa terus memajukan kebudayaan di Bantul sesuai jalur masing-masing,” tegas Joko Purnomo.
Dalam acara tersebut juga dihibur oleh Karawitan Uyon-uyon Karawitan Sekar Ngenguwung dan Tari Penyambutan Tari Golek Ayun-Ayun dari Sanggar Srikandi Adhimukti. Para penerima penghargaan menggunakan pakaian Kejawen Gagrak Ngayogyakarta Jangkep, diharapkan bisa terus nguri-nguri kabudayan Jawa di Yogyakarta untuk masa depan Indonesia, lanjut Kepala Bidang Adat Tradisi Lembaga Budaya dan Seni Dinas Kebudayaan Bantul, Beni Sasangka, SE. (HSL)