Setya Amrih Prasojo
DIY – SPJ – Dinas Kebudayaan DIY melalui Bidang Bahasa dan Sastra menggelar acara Sekolah Sastra sebagai kelnajutan kegiatan Temu Karya Sastra ‘Daulat Sastra Jogja 2022. Kegiatan ini ditujukan untuk pelajar, mahasiswa, dan pemuda di Yogyakarta yang ingin mengikutinya. Kegiatan sastra menjadi penting untuk menguatkan literasi bagi manusia dalam kehidupan.
Setya Amrih Prasojo, Kepala Bidang Bahasa Dan Sastra Kundha Kabudayan DIY mengatakan bahwa sebelumnya sudah diselenggarakan kegiatan ‘Daulat Sastra Jogja’ yang diikuti pelajar dan mahasiswa se-DIY, dengan hasil berupa naskah buku, lomba sastra, dan pementasan.
“Banyak anak muda yang antusias dalam hal sastra, ini menarik, karena sastra itu mengolah rasa, dalam hal ini program kegiatan ini diharapkan mampu menguatkan pengetahuan literasi peserta melalui dunia sastra,” ungkap Amrih Senin (12/12/2022) kepada SPJ.
Kegiatan berlangsung dlaam 2 tahapan, tahapan pertama berupa Temu Komunitas Sastra dengan jadwal sebagai berikut; #SelasaSastra Senin, 12 Desember Jam 19.00 wib di Gie Art Space, mengahdirkan Dinar Setyawan sebagai salah satu narasumber. Dilanjutkan Sanggar Sastra Mangir, Selasa, 13 Desember Jam 08.00 di Aula SMK Pandak dengan narasumber Anes Prasetya, Hanif Hilmi Ali. Paguyuban Sastrawan Jawa Bantul Paramarta Selasa, 13 Desember Jam 14.00 di Sekar Mataram, dengan pembahas Bambang Nugroho, M. Widhi Pratiwi, Ardhini Pangastuti. Hari selanjutnya Presaja GunungKidul, Rabu, 14 Desember Jam 08.00 wib di SMA Semanu dengan narasumber utama Wiyana. Regas KulonProgo, Rabu, 14 Desember Jam 14.00 wib di SMA 2 Wates bersama Tri Wahyuni dan Hayu Avang Dharmawan. Rangkain temu komunitas satra ditutup di Komunitas Sastra Pleret Kamis, 15 Desember Jam 08.00 wib di SMK Pleret, bersama Nur Rois, dan Umi Kulsum.
Dilanjutkan dengan agenda Temu Maestro, Jumat-Sabtu, 16-17 Desember 2022 Pukul 08.00 – 12.00 wib, yang di bagi dalam tiga kelas klinik, ‘Puisi’ dengan narasumber Ons Untoro, guru kelas Nanik Indarti di Ruang Mrican sebanyak 50 peserta. Kelas ‘Cerpen’ dengan narasumber Herry Mardianto, guru kelas Adhi Satyoko di Pendopo sebanyak 75 peserta, dan kelas ‘Naskah Panggung’ dengan narsumber Ikun SriKuncoro, guru kelas Tedi Kusyairi di Ruang Sagan sebanyak 25 peserta.
Khusus untuk Temu Maestro di Tembi, berupa pemaparan dari narasumber, penulisan, review naskah dan konsultatif berupa klinik sastra, tanya jawab, dilanjutkan hari kel=dua pelatihan pemanggungan dan apresiasi karya.
Kegiatan ini dipandang penting bagi Yogyakarta yang juga dikenal sebagai kota budaya, kota sastra, bahwa kegiatan sastra yang banyak dilakukan sastrawan di Yogyakarta merupakan ciri istimewanya Yogyakarta.
“Banyak maestro, legenda sastra ada di Yogyakarta, baik dalam keseluruhan hidupnya maupun dalam aktifitas kemudian mendunia, harapannya kegiatan seperti ini menjadi wadah regenarsi pelaku sastra di Yogyakarta. Yang pasti agar bisa menguatkan literasi di masyarakat melalui dunia sastra,” kata Amrih. (red)