Ketika cinta membelenggu
Elok paras Shinta menggoda
Bayang cinta Rahwana ada
Ekspresi wajahnya membara
Shinta diculik dengan paksa
Anoman menemukan Shinta
Rama menyerang Alengka
Akhir yang tersandera cinta
Nilai kasih jadi biaskan rasa
Jiwa Shinta terkoyak-moyak
Ingat Rahwana ‘aku tak cinta’
Wahai Rama tindakanmu cela
Apa berperang kalian berguna
Shinta memendam rasa luka
Akhir perang korban rakyat
Shinta nyalakan api semangat
Kijang di hutan hiasan dunia
Anak manusia terbakar cinta
Rahwana dan Rama terjerat
Amarah diri sirnalah nilai suci.
TERBAKAR CINTA, Nur Iswantara, CH TBY, 1.4.2022
(Yogya – 1.4.2022). Mahasiswa Program Studi S-1 Pendidikan Seni Pertunjukan (PSP) Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta angkatan 2019 mementaskan Saskara (Kebesaran Jiwa). Bertempat di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta, 1 April 2022 pukul 15.45 WIB mahasiswa PSP menyajikan kisah cinta Shinta, Ramawijaya dan Rahwana dalam perspektif edukatif.
Ide Saskara dari sebuah cerita/kisah kepahlawanan India dalam epos Ramayana gubahan Valmiki/Walmiki. Ramayana sendiri berasal dari kata Rama dan Ayana yang berarti perjalanan Rama. Seni pertunjukan Saskara memilih perspektif berbeda dengan yang sudah ada. Pada umumnya alur cerita digerakkan tokoh Rama, Saskara berfokus pada sosok Rahwana yang notabene musuh dari Rama.
Dari Home Concert ke Surya Bala Wiyata
Pementasan Saskara menandai sebuah gerakan kreatif mahasiswa PSP dalam setiap Angkatan. Sejak Angkatan pertama 2014, ada dua kegiatan Pisungsung Darma Bhakti (PDB) dan Home Concert yang dilaksanakan di Kampus ISI Yogyakarta. Seiring perkembangan waktu, kegiatan Home Concert menjadi Surya Bala Wiyata yang dilaksanakan di luar kampus, kebetulan pertama kali di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta.
Imam Kurnia, pemimpin produksi pementasan Saskara sekaligus Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) PSP menjelaskan bahwa kegiatan mahasiswa PSP dalam koordinasi HMJ dan dibimbing, diarahkan oleh dosen pembimbing karya seni Hana Permata Heldisari, S.Pd., M.Pd. Imam memaparkan bawa Surya Bala Wiyata merupakan kegiatan lanjutan dari PDB yang telah dilaksanakan mahasiswa PSP angkatan 2019 pada semester III. Program kegiatan Surya Bala Wiyata dilaksanakan pada perkuliahan semester VI.
Hana memaparkan hal ini untuk mengimpelentasikan apa yang telah diterima mahasiswa selama masa perkuliahan dari semester I hingga semester V. Pementasan Saskara disiapkan secara efesien dan efektif untuk terlaksananya Surya Bala Wiyata dengan mengedepankan penyajian seni pertunjukan yang edukatif. Pementasan mengandung nilai-nilai pendidikan karakter yang sesuai dengan latar belakang jurusan/prodi Pendidikan Seni Pertunjukan. Karya seni pertunjukan Saskara, Kebesaran Jiwa oleh mahasiswa angkatan 2019 sebelum disajikan telah dievaluasi oleh Tim Kecil yang terdiri: Drs. Gandung Djatmiko, M.Pd., Dr. Sarjiwo, M.Pd., Hana Permata Heldisari, S.Pd., M.Pd., dan Dr. Drs. Nur Iswantara, M.Hum.
Saskara, Kebesaran Jiwa
Ketua Jurusan/Ketua Prodi PSP, Dr. Drs. Nur Iswantara, M.Hum., dalam sambutan pementasan Saskara menyatakan bahwa melalui Surya Bala Wiyata ini HMJ beserta mahasiswa PSP angkatan 2019 dapat berproses kreatif inovatif dalam berkarya seni secara integrasi dalam drama, tari, dan musik sebagai ciri khas Prodi Pendidikan Seni Pertunjukan. Pada kesempatan ini hadir Dr. Asep Hidayat, M.Ed., Pembantu Dekan III FSP mewakili Dekan FSP ISI Yogyakarta memberi sambutan yg intinya agar mahasiswa PSP terus semangat studi dan berkarya seni pertunjukan yang bernilai edukatif.
Dalam cerita Rahwana digambarkan sebagai sosok yang bengis, keji dan lambang angkara murka. Dikarenakan lakon yang disajikan berfokus pada Rahwana yang buruk dan ternyata punya sisi baik dan juga Rama yang baik tapi juga punya sisi yang bisa dikatakan buruk. Melalui pementasan Saskara mahasiswa PSP angkatan 2019 diharapkan dapat memberi pengetahuan dan pemahaman lebih tentang cerita Ramayana.
“Nilai pendidikan karakter yang dapat diambil dari pementasan ini yakni sikap saling menghargai, jujur, kesatria, bertanggung jawab serta tidak memutuskan dan melihat sesuatu hal dari satu sudut pandang saja,” kata Nur Iswantara. Saskara diakhiri oleh Shinta membakar diri dan mengingatkan Rahwana, bahwa dengan menculiknya itu sebuah tindakan tak terpuji karena tak ada rasa cinta walau dipaksa. Selanjutnya Sinta menegaskan tindakan Rama bersama pasukan yang dibantu Anoman berperang melawan Rahwana dan rakyat Alengka merupakan tindakan tercela. Pada hakikatnya peperangan yang menjadi korban adalah rakyat.
Pementasan Saskara didukung oleh M. Nanda Ilham R. (Sutradara), Dinda Wiati Ning Asih (Asisten Sutradara), Alexander Joan Kris Biantono, Syariffuddin (Pimpinan Artistik), Tegar Restu Wibowo (Pimpinan Panggung), Rio Bagas Wibisono, Cahya Prihantara (Penata Musik), Muhammad Fajar Maulana, Oktavia Dwi Wulandari (Penata Tari), Abhe Nova Ibrahim, Inggridea Suci Larasati (Penata Rias), Muslim (Penata suara), Siti Anisa Maria Ajrini (Penata cahaya).
Pemain: Brilian galang (Rahwana), Alkadina Marsela (Shinta), Muhammad Fajar Maulana (Rama), Abhe Nova (Lesmana), Ilham Ramadhan (Anoman), Srigaluh Daneswari (Trijatah), Theotera dan Shafa (Kijang Emas), Yuni dan Siti Anisa (Penduduk Alengka), Alexander Johan chris, Yuanda Firmansyah, Caesar Jamal, Oktavia Dwi, Tegar Restu (Penari Buto), Berdy Rahmad, Difa (OS), Eka Wahyu, Ananda Eka, Clariza (Dayang), Wulan, Azza, Diana, Dema (Penari dari luar), Ahmad Sholikin, Syarif Manikita, Muslim (Penari Kera). Imam Kurnia (Pimpinan Produksi), Eka Wahyu Setyowati (Sekretaris Produksi), Disfi Afriandayani, Raras, Yohana, Pramesti Arum S., Dinda W, Shevila, Intan Maharani, Gabrella Asung (Among Tamu).
Hadir menyaksikan Saskara antara lain Ibu Dra. A Ratri Probosini, M.Sn., Sekretaris Jurusan/Prodi PSP, dan Ibu Dilla Octavianingrum,.S.Pd., M.Ed. Pembimbing Penulisan Kreativitas Mahasiswa (PKM) PSP dan para alumni PSP yang tergabung dalam IKASendratasik ISI Yogyakarta, mahasiswa berbagai Perguruan Tinggi di Yogyakartan dan masyarakat.***(TKS)