SLEMAN – Minat pemuda untuk berkarier sebagai prajurit TNI AU ternyata masih cukup tinggi. Terbukti dalam setiap tes penerimaan prajurit, baik tamtama, bintara dan perwira, selalu terjadi kebanjiran pendaftar. Hal itu juga terjadi saat penerimaan calon siswa (Casis) tamtama di Lanud Adisucipto Yogyakarta tahun 2017. Data Lanud setempat mencatat jumlah pendaftar mencapai 400-an orang.
Mereka adalan lulusan SMA dan SMK yang berasal dari DIY dan Jawa Tengah.
Padahal, kuota casis tamtama melalui Lanud Adisucipto Yogyakarta tidak lebih dari 87 orang. Sehingga untuk memenuhi kuota tersebut diperlukan seleksi yang sangat ketat. Terlebih untuk menjadi prajurit, yang dibutuhkan tidak hanya jasmani dan rohani yang kuat, namun juga kecerdasan. Karena itu, sebelum menentukan peserta untuk mengikuti seleksi tingkat pusat, mereka terlebih dahulu harus mengikuti berbagai tahapan seleksi, mulai dari jasmani, psikologi, kesehatan, penelitian personel dan administrasi.
Danlanud Adisucipto Marsma TNI Novyan Samyoga
menegaskan, mereka yang lolos Pantukhirda (sidang penentuan di tingkat daerah, red) harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk seleksi selanjutnya. Apalagi TNI AU hanya akan menerima prajurit dengan kualifikasi terbaik. Termasuk tidak mempercayai sama sekali oknum dan siapapun yang mengaku dapat menjamin akan diterima menjadi prajurit TNI AU serta bertindak tidak jujur, baik itu dari seleksi administrasi sampai tahap akhir.
“Hal ini perlu saya sampaikan, karena sekali lagi TNI AU hanya
membutuhkan personel yang telah digariskan dan kami tidak akan mau mengambil resiko yang terjadi karena kekurangmampuan prajurit,”
tandasnya.
Sementara Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) Lanud Adisucipto Mayor Sus Giyanto mengatakan, untuk bisa diterima menjadi prajurit TNI AU, para pendaftar harus mengikuti berbagai tahapan tes seleksi, meliputi
pemeriksaan administrasi, kesehatan I dan II, jasmani, penelitian personel tertulis, wawancara, psikologi dan screening POM.
“Hasil dari berbagai tahap seleksi tersebut, untuk menentukan berapa
jumlah pendaftar yang berhak untuk mengikuti sidang penentuan akhir tingkat daerah (Pantukhirda),” terang Giyanto di sela-sela penentuan Pantukhirda di Lanud Adisucipto.
Giyanto menjelaskan, sidang pantukhirda ini dilakukan guna menjaring calon prajurit TNI AU yang sehat jasmani dan rohani. Untuk itu dalam sidang pantukhirda, petugas tidak hanya melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap seluruh hasil tes para casis selama mengikuti ujian penyaringan, namun juga mengecek kondisi fisik mereka.
“Dari 400-an pendaftar di Lanud Adisucipto, setelah melalui berbagai tahap, terpilih 119 pendaftar yang berhak mengikuti Pantukhirda. Dari jumlah ini akan disaring menjadi 87 pendaftar untuk mengikuti seleksi tingkat pusat di Lanud Adisumarmo, Solo,” paparnya. (qin)