KOTA YOGYAKARTA – SPJ – Setelah dua tahun terakhir diselenggarakan secara daring, tahun ini Festival Film Pelajar Jogja akan digelar luring di Pondok Pemuda Ambarbinangun, 10-11 Desember 2022. Festival film sederhana yang dikhususkan untuk pelajar sekarang sudah memasuki tahun ke-13. Sejumlah 67 film pendek karya pelajar dari 26 kota/kabupaten di Indonesia berpartisipasi. Melalui seni film, para partisipan berusaha menerjemahkan tema Hamemayu Hayuning Bawono dalam karya mereka.
“Hamemayu Hayuning Bawono merupakan falsafah hidup yang sesuai untuk mengisi masa endemi. Salah satu falsafah hidup masyarakat Jawa ini dapat dimaknai sebagai upaya memperindah keindahan dunia yang sudah diberikan Tuhan. Setelah diri sendiri bisa dikelola, langkah selanjutnya dapat diperluas ke lingkungan yang lebih besar. Aktivitas kebaikan penting untuk terus dilakukan secara arif, bijaksana, dan toleran agar tercipta kedamaian, ketenteraman, dan harmoni dalam kehidupan sehari-hari,” kata Direktur Festival, Okta Pinanjaya (3/12/2022) dalam siaran pers nya kepada SPJ.
Karya-karya yang berpartisipasi dalam FFPJ terdiri dari fiksi, dokumenter dan eksperimental. Hal ini sesuai dengan kerangka acuan program yang disiapkan panitia jauh hari sebelumnya. Film-film pendek ini berasal dari sekolah dan komunitas pelajar yang berdomisili di Padang Sumatera Barat, Bandar Lampung, Pagelaran Lampung, Banten, DKI Jakarta, Bandung, Bogor, Depok, Bekasi, Garut, Kuningan, Pekalongan, Kebumen, Banjarnegara, Sukoharjo, Klaten, Pati, Cilacap, Sidoarjo, Batu, Ponorogo, Bojonegoro, Pasuruan, Magetan, Bantul, dan Yogyakarta.
Sementara itu Bimo Suryojati, kurator FFPJ XIII – 2022, memberikan apresiasinya untuk karya-karya pelajar dari berbagai daerah ini. Bimo yang merupakan seorang pembuat film profesional dan sekaligus praktisi pendidikan alternatif menyampaikan, bahwa keberanian para pelajar untuk mengeksplorasi tema dalam wujud film pendek menarik dicermati.
“Keberaniannya patut diapresiasi. Memang, masih ada karya yang cukup klise dari sisi bentuk dan gaya. Ini menjadi tantangan peserta untuk tahun-tahun mendatang agar lebih banyak belajar dari beragam jenis film pendek yang saat ini cukup mudah aksesnya di internet,” kata Bimo.
Panitia FFPJ XIII – 2022 telah menyiapkan serangkaian kegiatan di hajatan tahunan ini. Sebelum acara puncak dilaksanakan, pemutaran film keliling dilakukan 28 November – 8 Desember 2022 di sekolah-sekolah yang masuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kemudian saat acara puncak festival 10-11 Desember 2022, telah disiapkan Pemutaran Film Terpilih, Kelas Hamemayu Pendidikan Seni Film, Pertunjukan Seni, Temu Komunitas Film Pelajar Indonesia, Forum Pendidik Film Indonesia, Sarasehan Hamemayu Cipta Rasa Karya dalam Film, Kelas Hamemayu Literasi Digital, serta Penganugerahan Karya.
“Acara yang ditunggu-tunggu di FFPJ selama ini biasanya Temu Komunitas Film Pelajar Indonesia. Tahun ini yang sudah konfirmasi hadir adalah sahabat-sahabat pelajar dari Lampung, Jakarta, Bandung, Kuningan, Garut, Depok, Banjarnegara, Kebumen, Magetan, Ponorogo, Batu, dan Yogyakarta. Tapi jika mendadak ada yang hadir dari wilayah lainnya ya kami tidak bias menolak. Bagaimanapun kegiatan luring di FFPJ lebih disukai sahabat-sahabat pelajar dan dianggap lebih asyik dari daring yang dilaksanakan dua tahun terakhir” pungkas Okta.
Festival Film Pelajar Jogja tetap konsisten menjaga semangat silaturahmi, belajar bersama, dan berbagi sejak penyelenggaraan perdana 2010. Rangkaian program yang diusung berusaha untuk terus disesuaikan dengan semangat awal. Selain itu juga semangat persahabatan dan perdamaian. Melalui upaya ini harapannya festival sederhana yang dihidupi bersama ini bias senantiasa memberikan manfaat untuk partisipannya. (red)