Anda berada di
Beranda > News > Merangkum Fenomena Faktual, Hanif TT Terbitkan Novel Detektif ‘Analisis’

Merangkum Fenomena Faktual, Hanif TT Terbitkan Novel Detektif ‘Analisis’

BANTUL – SPJ – Gelaran rutin #SelasaSastra bulan Oktober 2022, mengangkat tema ‘oKtooFin’ diisi dengan pentas pembacaan karya sastra dan launching buku novel bergenre populer yang memadukan fakta, cinta dan kriminal, agenda di helat di Gie Art Space Pabapang Bantul (Jumat, 14/10/2022). Sementara itu kegiatan yang direkam ini ditampilkan pada kanal youtube Bang Tedi Way yang dipremierekan pada hari Selasa 18 Oktober 2022 pukul 19.15 wib.

Pentas pembacaan karya sastra menghadirkan para penulis dan penyair diantaranya Sabatina, Etik, Alma Utarini, Jojo, Siti Dwi dan lain-lain dengan master of ceremoni Supriyanto. Sementara sesi diskusi launching buku novel ‘Analisis’, pipandu host Rizal Eka, menghadirkan penulis Hanif TT dan pengulas karya Bang Tedi Way.

Dalam penjabarannya Hanif mengungkapkan bahwa novel ini merupakan buku ke empat yang ditulis oleh Hanif, setelah sebelumnya dua buah buku puisi, kemudian novel ‘Cahaya Kauman’ yang berbasis sejarah, dan kini buku ‘Analisis’ yang di dalamnya terdapat sekitar 80% berbasis pada fakta berita yang mengilhami penulisan novel tersebut, dibalut jalinan romantika yang dijalani si tokoh sebagai seorang detektif.

“Novel ini, meramu fakta-fakta yang kita dengar sehari-hari akhir-akhir ini, dihadirkan tokoh imajinatif, yang merangkai cerita atas peristiwa tersebut, jadi novel ini merupakan cerita yang diharapkan dekat dengan kejadian-kejadian yang kita tau dewasa ini,” jelas Hanif.

Lebih lanjut Hanif mengatakan, berbeda dengan novel sebelumnya yang risetnya cukup pelik, sehingga padat informasi, dalam novel ‘Analisis’ ini cukup ringan, karena ide-idenya berbasis fakta berita yang ada, sehingga lebih enteng untuk dinikmati.

“Saya ramu, dari fakta, dibingkai dalam cerita, dibalut romantika si tokoh, kaya triller yang diinspirasi dari berbagai cerita detektif yang sudah saya baca, seperti karya Sherlock Holmes,” ungkap Hanif.

Sementara itu, Tedi Kusyairi, atau Bang Tedi Way lebih melihat kesisi proses kreatif seorang Hanif yang tinggal di Pondok Pesantren, juga melihat sisi tujuan penulisan dan proses berkarya seorang Hanif.

“Apa yang dilakukan Hanif ini penting sebagai seorang penulis, bahwa kadang kita sebagai penulis itu kurang riset dan tujuannya untuk mendokumentasikan sesuatu, ide dasarnya kita punya, imajinasi dikembangkan, namun jika tidak diperkuat dengan data dan penelitian, cerita menjadi hambar, Hanif melakukan treatment penulisan yang lama dan banyak, merangkum berbagai peristiwa kenyataan dijait dalam cerita novel, ini menjadi peristiwa yang perenial, akan abadi,” kata Tedi.

Dalam susdut pandang Bang Tedi Way, proses kreatif Hanif sebagai seorang penulis mengalami kemajuan yang sangat pesat. Menulis puisi, kemudian menulis novel, menulis novel memerlukan intensitas yang sangat disiplin, fokus pada cerita. Sebagi seorang penulis, melahirkan novel merupakan tahapan yang sangat energik untuk melangkah pada tahapan selanjutnya.

“Penulis itu cara nabungnya ide dan kreatifitas ya melalui buku, apa yang kita tulis saat ini, bisa menjadi aset dimasa depan, sehingga proses kreatif penulisan yang menghasilkan buku, merupakan produk intelek yang harus konsisten, harapannya kedepan melalui karyanya ini, Hanif bisa menginspirasi publik yang lebih luas,” pungkas Tedi. (Supri-red).

Lebih lanjut mengenai diskusi ini bisa diakses di link berikut: https://youtu.be/zWRujCZmTjM

Artikel Serupa

Ke Atas