BANTUL – Maraknya bencana di laut dan udara selama beberapa waktu terakhir, termasuk mulai mewabahnya virus korona ke Indonesia, menjadi perhatian khusus bagi BASARNAS Yogyakarta, untuk lebih siaga dan siap sedia dalam setiap situasi.
Atas dasar itulah, pada tahun 2020 ini, BASARNAS Yogyakarta kembali mengadakan pelatihan bagi para Potensi SAR, khususnya di bidang pertolongan di laut dan ketinggian, yang berlangsung selama satu minggu, yakni mulai tanggal 9 hingga 14 Maret 2020.
Proses pelatihan diawali pembukaan oleh Bupati Bantul, Drs. Suharsono, yang langsung dilanjutkan dengan pembekalan, yang disampaikan oleh Kasubdit bidang potensi SAR Anggit Mulyo Satoto kepada puluhan peserta pelatihan.
Pada kesempatan tersebut ia menyampaikan pentingnya menjadi bagian dari SAR (Search and Rescue, Pencarian dan Pertolongan, red) bagi masyarakat, serta keharusan bagi anggota untuk tetap menjaga kesehatan mereka sendiri, agar lebih mudah ketika menyelamatkan orang lain.
“Kompetensi khusus mengeluarkan korban dari jepitan logam, kompetensi khusus mengeluarkan korban dari jepitan kereta api, ataupun kompetensi khusus mengeluarkan orang dari kedalaman air. Semua itu butuh peralatan khusus, yang hanya dimiliki oleh tim SAR. Jangan mentang-mentang sudah biasa megang kompresor dengan selang dan ada anginnya itu dianggap sudah cukup. Banyak dari temen-teman yang sudah merasa heroik gitu ya, akhirnya hanya menggunakan kompresor sebagai alat bantu. Itu salah besar!”” tegas Anggit di Aula BASARNAS Yogyakarta, Senin (9/3/2020).
Pasca-pelatihan ini, diharapkan para peserta akan lebih memahami sekaligus menjiwai, peran sebagai anggota penyelamat masyarakat, sehingga akan lebih banyak nyawa yang bisa diselamatkan. (qin)
