GUNUNG KIDUL – Lebih dari 10.000 santri mengikuti Peringatan Hari Santri yang diselenggarakan Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Gunungkidul di alun-alun Wonosari, Sabtu (19/10/2019) malam. Hari santri dikemas dengan Majelis Dzikir, Sholawat dan Taklim. Bahkan santri mendeklarasikan cinta tanah air, menjaga Ideologi Pancasila, UUD 1945 dan Bhinneka Tunggal Ika. Serta mewujudkan perdamaian dunia.
“Warga NU dengan segala atribut dengan tegas menolak anarkis, radikalisme dan teroris. Serta mendukung TNI , Polri dalam menjaga keamanan dan stabilitas Negara. Termasuk menjelang maupun pasca pelantikan presiden, mendukung terciptanya keamanan,” kata Ketua PCNU Gunungkidul Drs H Arif Gunadi MPdI.
Peringatan Santri bertema Santri Indonesia Untuk Perdamaian Dunia menghadirkan Pembacaan Maulid Situdduror Habib Abdullah Bin Umar Assegaf dan Habib Zein Rifky Bin Ahmad Al Jailani. Sedangkan Mau’idhotul Hanasah Drs KH Mustofa Aqil Siroj Lc MA, Ijazah Kurbo Wali Kutub dipimpin KH Ahmad Zabidi Marzuqi. Sholawat diiringi 313 hadroh.
Kegiatan juga dihadiri Bupati Gunungkidul Hj Badingah SSos, Kapolres AKBP Agus Setiawan SIK, Dandim 0730 Letkol Inf Noppy Laksana Arminanto, Kepala Kejaksaan Asnawi Mukti MH, PCNU, Muhammadiyah, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan undangan.
“ Peringatan ini diharapkan meningkatkan perjuangan santri. Termasuk dalam menuntut ilmu mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia,” imbuhnya.
Hj Badingah SSos mengungkapkan, momentum Hari Santri diharapkan membangkitkan dan mendorong santri untuk mengembangkan peran dalam pembinaan mental spiritual dalam bingkai Pancasila dan UUD 1945. Sebagai laboratorium perdamaian, pesantren merupakan tempat menyemai ajaran Islam. Sehingga dapat menginspirasi santri dalam menjara perdamaian dunia. (Noel)