Bangsa Indonesia merupakan gambaran bangsa yang majemuk, membawa banyak perbedaan dan keragaman karakter. Indonesia sangat unik, karena masyarakatnya tinggal di daerah yang terpisah (akibat batas geografis) dengan sejarah dan latar belakang yang berbeda-beda pula. Adanya keberagaman memiliki probabilitas yang tinggi dalam menimbulkan perpecahan. Oleh karena itu, keberagaman ini perlu diiringi dengan suatu keseragaman atau konsensus, yang memiliki nilai-nilai kebangsaan yang khusus.
Nilai kebangsaan merupakan suatu komponen penting yang wajib dimiliki setiap insan di Indonesia. Yang dimaksud dengan nilai kebangsaan adalah nilai intrinsik yang terkandung di dalam hati, yang bisa menjadi sumber kekuatan untuk membangun rasa kebangsaan untuk mewujudkan cita-cita bangsa.
Konsensus negara Indonesia ada empat macam dengan masing-masing hakikat nilai kebangsaan yang terkandung di dalamnya, diantaranya:
- Pancasila
- NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)
- Bhinneka Tunggal Ika
- Undang-Undang Dasar 1945
Sebenarnya sudah banyak gerakan-gerakan yang berupa ancaman disintergrasi bangsa, seperti gerakan G30SPKI, latar belakang kultur, salah paham antar golongan, perbedaan ideologi politik, dan lain-lain. Apalagi jika kita berbicara mengenai aspek sosiologis. Misalnya, tentang perbedaan kultur. Tidak bisa dielakkan bahwa masih saja ada sentimen-sentimen kelompok yang akhirnya memicu hadirnya konflik. Multikulturalis di berbagai sektor (suku, agama, ras, bahasa) yang dipahami negara berumur 73 tahun ini, pasti ada yang menuntut kesetaraan. Kasus kaum mayoritas versus minoritas bertengkar demi kepentingan pribadi juga masih ditemukan. Sebagai contoh adanya pemberontakan-pemberontakan yang terjadi pada awal kemerdekaan, perang suku di wilayah pedalaman, perang agama yang pernah terjadi pula di Indonesia. Namun karena negara Indonesia dan masyarakatnya masih memegang teguh keempat konsensus tersebut, Indonesia masih bersatu sampai sekarang dan akan terus bersatu sampai masa depan.
Untuk memahami apa itu nilai-nilai kebangsaan Indonesia, perlu ditilik terlebih dahulu definisi nilai itu sendiri. Nilai merupakan sesuatu yang berhubungan dengan yang baik dan yang buruk. Perry, seorang sosiolog menyatakan bahwa nilai adalah segala sesuatu yang menarik bagi manusia yang merupakan subjeknya.
Hakikat nilai adalah prinsip moral yang merupakan kebaikan sikap dan sifat yang menjadi cerminan dari jati diri. Konsensus negara Indonesia tentu saja memiliki falsafah nilainya masing-masing.
Falsafah nilai Pancasila berciri sifat religius dan prinsip-prinsip kemanusiaan. UUD 1945 juga memiliki nilai yang terkandung dalam Rumusan Pembukaan terkait cita-cita nasional dan tujuan nasional. UUD 1945 berperan sebagai pondasi bangunan negara. Nilai NKRI merupakan ruang hidup kita. Dengan negara kesatuan, kita berupaya untuk mengintegrasikan berbagai pemisahan geografis. Lain lagi halnya dengan Bhinneka Tunggal Ika. Semboyan tersebut memiliki hakikat spiritual yang mendalam, yakni Tuhan memang menciptakan segalanya berbeda dan setiap makhluk hidup harus berbakti kepada Tuhannya.
Nilai-nilai kebangsaan yang sangat dibututuhkan untuk dapat mempertahankan NKRI tentunya harus didukung peran aktif masyarakat Indonesia tersendiri, khususnya pelajar karena pelajar merupakan generasi penerus kepemimpinan. Namun, pelajar saat ini belum menyimbolkan nilai-nilai kebangsaan dalam tingkah laku sehari-harinya. Sebagai contoh, maraknya tawuran antar pelajar, aksi bullying terhadap pelajar yang lemah, adanya diskriminasi dalam pergaulan di sekolah. Oleh karena itu diperlukannya solusi untuk memecah masalah tersebut.
SOL pelajar TEDGO merupakan salah satu solusi untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan. SOL pelajar TEGO adalah sebuah sistem pendidikan berupa SOsiaLisasi terhadap pelajar untuk menggapa pelajar yang bersikap Toleransi, krEatif, aDil, dan GOtong-royong.
SOL pelajar TEDGO ini mendidik pelajar untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan, adapun pendidikan tersebut menggunakan sistim sosialisasi, karena dengan sistim sosialisasi maka para pelajar akan mengerti mengenai materi yang diampaikan dan dapat menyebarluaskan informasi tersebut melalui media sosial maupun melalui interaksi sosial. Adapun pendidikan ini bertujuan menjadikan memiliki sifat:
- Toleransi
Pelajar memerlukan sifat toleransi untuk menghindarkannya dari sifat diskrimitaif terhadap unsur SARA (Suku Ras Agama). Sifat toleransi ini sangat diperlukan oleh pelajar, karena dalam sifat ini dapat terwujudnya suatu kondisi sosial yang tentram.
- Kreatif
Pelajar juga memerlukan sifat kreatif, hal ini didasari agar para pelajar tidak melakukan kesalahan dalam memposisikan bakatnya.
- Damai
Selain dua sifat di atas pelajar juga harus memiliki sifat damai, hal ini didasari jika terjadi perkelahian atau pemicu amarah seorang pelajar harus dapat berpikir positif dan berkepala dingin untuk menyelesaikan masalah tersebut, sehingga tidak mengganggu masyarakat.
- Gotong royong
Sifat terakhir yang harus dimiliki pelajar adalah gotong royong, yaitu kerjasama dan saling membantu dalam menyelesaikan atau menuntaskan suatu tuga yang berat.
Berdasarkan uraian di atas tentunya dapat disimpulkan bahwasannya Indonesia merupakan Negara yang rawan terjadi perpecahan, oleh karena itu Indonesia memiliki nilai-nilai kebangsaan guna menjaga persatuan dan kesatuan NKRI. Nilai-nilai kebangsaan tersebut harus menjadi pendidikan dasar bagi pelajar, karena para pelajar pada umumnya masih mencari jati diri yang mengakibatkan besar kemungkinan bahwa nilai-nilai kebangsaan tersebut dilanggar oleh pelajar. Oleh karena itu diperlukannya sebuah solusi guna memperkuat nilai-nilai kebangsaan terhadap perlajar, yaitu SOL pelajar TEDGO.