Anda berada di
Beranda > News > Persiapkan Calon Cerpenis Muda, Disbud Bantul Gelar Klinik Cerpen

Persiapkan Calon Cerpenis Muda, Disbud Bantul Gelar Klinik Cerpen

BANTUL – SPJ – Diikuti 40 remaja di Bantul, Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul menyelenggarakan Pembinaan Sastra Workshop Penulisan Cerpen Klinik Cerpen guna mempersiapkan generasi muda untuk menjadi cerpenis handal di masa depan.

“Kegiatan ini untuk memberi wawasan dan pancingan kepada peserta untuk berani memulai kegiatan bersastra baik tulis maupun lisan,” kata Plt Kepala Dinas Dinas Kebudayaan Bantul Slamet Pamuji SPd MPd, saat membuka Workshop Penulisan Cerpen di Pendapa Pancasila Tegaldowo Bantul Yogyakarta, Rabu (6/3/2024).

Peserta barsal dari komunitas sastra, sekolah, mahasiswa, dan masyarakat umum dengan usia remaja.

“Dinas Kebudayaan Bantul dalam pembinaan sastra ini bekerjasama dengan berbagai komunitas, tokoh-tokoh budaya maupun sastrawan. Semoga kegiatan ini bisa bermanfat bagi peserta khususnya, dan masyarakat Bantul umumnya,” tambah Slamet.

Klinik Cerpen menghadirkan narasumber Satmoko Budi Santoso (novelis/cerpenis) yang sudah go internasional, dan Latief Noor Rohmans (redaktur budaya Kedaulatan Rakyat/penulis). Dipandu Vivin Rachmawati dan moderator Fitri Eranda. Acara pembukaan dihadiri sejumlah pejabat Dinas Kebudayaan Bantul; Risman Supandi MPd (Kepala Bidang Sejarah Permuseuman Bahasa dan Sastra), dan Tri Jaka Suhartaka SS MIP (Kepala Seksi Bahasa dan Sastra).

Sesi pembukaan disampiakan paparan mengenai menulis cerpen khususnya bagaimana menggali ide tema untuk dibuat cerita pendek, termasuk hal-hal apa yang sering menjadi momok ketika mengawali menulis.

Kedua narasumber menekankan pentingnya membaca buku karya sastra bermutu yang bernilai sastra.

“Silakan baca cerpen Putu Wijaya, atau Seno Gumira. Membaca cerpen yang baik akan berpengaruh saat menulis,” papar Satmoko.

Semetara itu, Latief Noor Rochmans menyebut tiga syarat cerpen bermutu, yaitu; tema, diksi, dan logika.

“Menulis itu indah. Dasar menulis adalah banyak membaca. Membaca buku apa saja. Ingin jadi cerpenis hebat tapi tak pernah membaca buku, ya tak akan kesampaian,” papar Latief.

Setelah mendapat pengetahuan penulisan cerpen, peserta diminta menulis, kemudian dikonsultasikan narasumber. (RYN)

 

Workshop Penulisan Cerpen ‘Klinik Cerpen’ Kundha Kabudayan Bantul https://youtube.com/live/7y81OQHJwVQ

Artikel Serupa

Ke Atas