Anda berada di
Beranda > News > Konsisten dalam Advokasi Pendidikan, Jendela Pendidikan Nusantara Raih Award #CSRIndonesia2023

Konsisten dalam Advokasi Pendidikan, Jendela Pendidikan Nusantara Raih Award #CSRIndonesia2023

YOGYAKARTA – SPJ – CSR Indonesia Award 2023 digelar pada 29-30 November 2023 di Hotel Riss Yogyakarta, kegiatan yang diselenggarakan oleh para pengiat Corporate Social Responsiblity (CSR) baik korporasi, komunitas, LSM maupun personal ini memasuki event tahun ke-6. Hal utama yang menjadi tolok ukur adalah adanya dedikasi yang kuat dalam mengatasi masalah sosial budaya dan loyalitas pengabdian menjadi value penghargaan yang diberikan, hajatan ini diinisiasi oleh Majalah CSR Indonesia & Media Online Csr-Indonesia.com dan Meprindo Communications mengangkat tema“Corporate sustainability solutions together (kolaboration) 2023”.

Penghargaan ini merupakan respon aktivitas CSR yang konsisten secara bersama-sama sampai terwujud solusi terutama bagi yang konsisten dan dilakukan secara sustainable dalam dua tahun terakhir. Anugerah yang diberikan antara lain Cipta Karsa Mandiri (UMKM), Reka Karsa Lingkungan (LINGKUNGAN), Bangun Karsa Rupa Sosial (SOSIAL), Didaktika pratama Unggul (Pendidikan), Karsa Budaya Prima, (BUDAYA)  Cipta Guna Sehati, (KESEHATAN) Gagas Inova Karya, (KARYA INOVASI),  Gerak Mandiri Siaga, (SOSIAL/BENCANA), Daya Olahkarsa Pratama, (BIDANG OLAH RAGA), Insan Gagas Gemilang, (TOKOH KREATIF MANDIRI). Karsa Tahta Utama (pengabdian daerah terluar).

“Pada CSR Indonesia Award 2023 ini kami juga memberikan dedikasi bagi yang telah menjalankan aktivitasnya, baik seni budaya, kepedulian pada lingkungan dan juga pada pendidikan. mereka bisa sharing pandangan yang luas dalam mengerjakan aktivitasnya,” jelas Ussie pemimin Redaksi CSR-Indoensia.com (30/11/2023) dikutip dari lamannya.

Salah satu peraih CSR Indonesia Award 2023, yakni Jendela Pendidikan Nusantara (JPN) mendapatkan penghargaan untuk bidang Didaktika Pratama Unggul (Pendidikan). Penilaian dilakukan secara terpadu dan melibatkan tim penilai dari Aktivis CSR dari Akademisi, Pengamat, Praktisi LSM dan juga Media, dengan Ketua Dewan Juri adalah Dr. Memet Hakim.

Dihubungi SPJ via ponsel, Julia Putri Noor selaku founder Jendela Pendidikan Nusantara (JPN) mengatakan bahwa awarding ini memberikan sebuah penghargaan yang mengapresiasi kiprah dari perusahaan yang memberikan CSR juga kepada pelaku filantropi yang berkomitmen di bidang sosial khususnya dalam dunia pendidikan, yang telah konsisten selama bertahun-tahun menjalankan aktivitasnya.

“JPN tetap akan memberikan yang terbaik dalam gerakan-gerakan sosial pendidikan dengan membentuk pengurus JPN di beberapa wilayah agar semakin banyak anak Indonesia yang tersentuh oleh gerakan kami,” terang Julia (1/12/2013), yang mana JPN berkomitmen terus melakukan gerakan cegah-didik-dampingi.

Dalam membangun gerakannnya, JPN mengajak para volunteer untuk melakukan sedekah ilmu dan wakaf waktu bagi yang mau turun langsung ke lapangan di wilayah dampingan kegiatan. JPN juga tidak menutup kesempatan juga bagi yang ingin mensupport pergerakan dengan memberikan sedekah bagi operasional kegiatan sebagaimana CSR.

“JPN akan terus bergerak dan bekerjasam dengan beberapa organisasi yang satu tujuan agar dengan bergerak bersama tujuan dalam mewujudkan generasi masa depan khususnya generasi emas yang berkarakter akan mampu terwujud,” lanjut Julia.

Dijelaskan Julia, berkarakter yang dimaksudkan yakni tentunya bermoral dan mempunyai dasar spritual yang bagus hingga ahlaknya bisa menjadi panutan, karena membuat gerakan kesadaran dan komitmen bersama agar para pemerhati dan masyarakat juga dunia pendidikan sama-sama menjaga anak bangsa dalam hal keamanannya terkait kekerasan seksual didunia sekitar mereka dan kekerasan dalam pergaulan khususya bulllying.

JPN juga bermaksud mencegah bahaya-bahaya lainnya yang selalu mengintai dimana anak-anak kurang mendapatkan edukasi tentang sosial life skill dan edukasi love skill, penting bagi upaya menumbuhkan edukasi pergaulan dan beladiri secara mental dan personality.

“Banyak ‘PR’ bangsa terkait generasi penerus, sebab generasi yang akan datang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya, mereka lahir dan berkembang di era zona semua sudah ada dan berpacu dengan tehnologi dengan internet, sehingga kurang perhatian dalam ketangguhan menghadapi masalah pada diri sendiri, khusunya mentalitas,” pungkas Julia. (TKS)

Artikel Serupa

Ke Atas