Foto: KKN K-039 UMY gelar dongeng anak bertema lingkungan di Pundong, taken by. KKN K-039 UMY, Jum’at (08/02)
Bantul – Kuliah Kerja Nyata Kelompok-039 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KKN K-039 UMY) gelar dongeng anak bertema lingkungan di Masjid Dakwah, Nambangan, Seloharjo, Pundong, Bantul (08/02). Kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) berbasis lingkungan menjadi program pokok KKN K-039. Pemilihan tema menurut Ibu Anisa Dwi Makrufi, S.Pd.I., M.Pd.I. selaku Dewan Pembimbing Lapangan didasarkan pada mini riset sebelum mengabdi selama satu bulan. “Menurut keterangan Pak Agus Setiawan selaku Dukuh Dusun Nambangan khususnya interaksi antar sumber daya manusianya memang terasa kurang dan juga untuk penghijauan di sekitar menjadi point terpenting.” Ungkap beliau saat diwawancara.
“Tujuan diadakannya dongeng anak adalah mengenalkan cara baru untuk pembelajaran TPA, tidak hanya melulu tentang mengaji, belajar tajwid, dan lain-lain tapi untuk menyampaikan value-value Islam itu bisa melalui cara-cara yang mengasikkan yang disukai anak-anak, contohnya seperti dongeng.” Ucap Ilham Azhari Lubis selaku Ketua KKN K-039.
Dongeng yang dihadiri oleh anak-anak TPA, Mahasiswa/i KKN, Ibu DPL, dan pemateri ini bertemakan lingkungan hidup. “Tema lingkungan hidup penting untuk anak-anak karena anak-anak di masa sekarang belum tentu paham untuk menjaga lingkungan. Ketika anak-anak membuang sampah sembarangan, ketika anak-anak tidak memperdulikan alam sekitar, mencabut tanaman seenaknya, itulah yang membuat anak-anak semakin tidak paham tentang apa arti menjaga ingkungan itu sendiri. Saya mengambil tema ini, agar anak-anak mengerti dan paham bagaimana cara menjaga lingkungan itu dan mungkin di sekolah hanya sedikit pelajaran yang bertemakan tentang menjaga alam sekitar itu, jadi saya selipkan bahwa menjaga alam sekitar itu penting untuk anak-anak melalui metode cerita yang simpel,” ungkap Kak Abdul Wahab atau biasa dikenal Kak Awe, selaku pemateri dongeng anak.
“Respon pertama, tadi saya lihat sangat antusias sekali, terlihat jarang diberikan materi seperti itu di TPA-nya dan over all bisa dikatakan menarik dan cukup bagus untuk penguatan sejarah dan juga pendalaman agama untuk mereka karena tadi disela-sela dongengnya tadi memang terdapat motivasi-motivasi yang kearah situ.” Ucap Ibu DPL saat ditanya mengenai respon anak-anak.
Sekar Maharani Savitri, salah satu anak TPA mengatakan senang, dapat menjadi pelajaran untuk anak semua dan bisa mencintai lingkungan. “Ga boleh menyiksa tanaman, ngga boleh petik-petik sembarangan, ga boleh buang sampah sembarangan, karena kalau buang sampah sembarangan bisa banjir.” Ungkapnya.
Dongeng yang diselipkan nilai-niai islam dan cerita mengenai lingkungan disertai dengan gelak-tawa. “Sangat-sangat antusias, mungkin dari selama program TPA, acara dongeng adalah acara yang paling diminati anak-anak karena ini merupakan metode baru dalam mengajar anak itu dengan cara mendongeng dengan menyudutkan niai-nilai moral, dengan cara yang tidak membosankan, dan menarik minat dari anak-anak itu sendiri.” Ucap Mahasiswa bertubuh tinggi itu.
Kak Awe mengharapkan anak-anak TPA dapat paham sekaligus mempraktekkan apa yang sudah diceritakan, khususnya mengenai menjaga kelestarian alam. “Mudah-mudahan didaerah sini, Pundong, menjadi daerah yang terjaga kelestariannya, peduli akan lingkungan sekitar, buang sampah pada tempatnya. Dan mudah-mudahan anak-anak semakin rajin lagi belajarnya, semakin rajin pergi ke TPA-nya sehingga menjadi anak yang sholeh dan sholeha, anak yang sholeh dan sholeha itu dapat menjaga lingkungan atau kelestarian alam yang sudah Allah ciptakan untuk kemasahatan umat dan manusia.” Imbuhnya.
“Setelah kita selesai melaksanakan kegiatan KKN ini, mereka tetap menjalankan apa yang telah kita sampaikan, tetap mengamalkan apa yang kita sampaikan, dan semoga selama kita KKN yang kita perbuat benar-benar sampai niainya ke anak-anak dan pastinya berguna baginya.” Ungkap Ketua KKN K-039 mengenai harapan untuk anak-anak TPA. (Red)