Anda berada di
Beranda > News > Jaga Toleransi dan Keisitimewaan Yogyakarta, Ratusan Pemuda dan Mahasiswa Gelar Kongres Pemuda Indonesia

Jaga Toleransi dan Keisitimewaan Yogyakarta, Ratusan Pemuda dan Mahasiswa Gelar Kongres Pemuda Indonesia

YOGYAKARTA – SPJ – Dalam semangat hari Pancasila ratusan mahasiswa dan pemuda di Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar acara Seminar dan Kongres Pemuda Indonesia Untuk Yogyakarta Istimewa dengan mengangjat tema “Merajut Kebhinekaan, Memperkuat Pancasila” yang diadakan di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga, Rabu (11/6) diinisiasi oleh Ruang Kolaborasi Pemuda (RKP) DIY bersama DEMA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Acara tersebut dihadiri oleh Prof. Noorhaidi, M.A., M.Phil., Ph.D (Rektor UIN Sunan Kalijaga), Dr. H. Sukamta (Anggota MPR RI Dapil DIY), Prof. Drs. Purwo Santoso, MA, Ph.D. (Guru Besar Ilmu Politik dan Pemerintahan UGM), Lilik Andi Aryanto, SIP, M.M. (Kepala Kesbangpol DIY), Triyono, S.IP., M.Si. (Sekda Kab. Kulonprogo), Muhamad Asruri Faishal Alam. S. Pd., Gr (Juara 2 Pemuda Pelopor Nasional Kemenpora RI).

Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Rektor UIN Sunan Kalijaga Prof. Noorhaidi, M.A., M.Phil., Ph.D serta menyampaikan apresiasi kepada RKP DIY dan DEMA UIN Sunan Kalijaga, “kita bersama-sama untuk menjaga ke-Istimewaan Yogyakarta dan bersama-sama mencari solusi permasalahan-permasalahan yang ada di Yogyakarta,” ungkap Noorhaidi.

Pada kesempatannya Dr. H. Sukamta (Anggota MPR RI) bahwa bapak pendiri negara kita diberi tugas untuk menyatukan negara kita, mengabaikan setiap perbedaan yang kita miliki.

“Indonesia adalah negara yang sangat beragam dengan ribuan suku bangsa, pulau, dan beragam agama. Pancasila masih harus digunakan sebagai alat komunikasi untuk membangun jembatan dalam kehidupan bermasyarakat,” jelas politikus dari PKS tersebut.

Prof. Drs. Purwo Santoso, MA, Ph.D. (Guru Besar Ilmu Politik dan Pemerintahan UGM) menekankan bahwa Ideologi Pancasila merupakan ideologi terbuka, bukan tertutup, pancasila itu sebagai falsafah hidup sehari-hari.

“Yogyakarta menjadi panggung yang ideal untuk membangkitkan semangat kebhinekaan kita,” tegas Purwo Santoso.

Saat ditemui awak media, Ketua Dema UIN Sunan Kalijaga, Umar Ma’ruf, mengatakan para pemuda telah bersepakat bersama-sama menjaga keistimewaan DIY, anti SARA dan menjaga toleransi. Ini adalah penegasan terhadap komitmen dari para pemuda yang ada di Yogyakarta untuk menjaga agar Yogyakarta dan Indonesia secara lebih luas menjadi negara yang memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dalam rangkaian acara tersebut dilakukan deklarasi oleh 200 peserta pemuda lintas agama, lintas kampus, lintas suku dan lintas organisasi tentang komitmen menjaga keistimewaan DIY, anti-SARA dan menjaga toleransi. Peserta juga menandatangani banner dukungan serta aksi simpati turun ke jalan seputar kampus UIN Sunan Kalijaga menyuarakan hal tersebut. (TKS)

Artikel Serupa

Ke Atas