Anda berada di
Beranda > News > Puluhan Peserta Lomba Puisi Semarakkan Festival Difabel PLD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2025

Puluhan Peserta Lomba Puisi Semarakkan Festival Difabel PLD UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2025

YOGYAKARTA – SPJ – Pusat Layanan Difabel UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dalam rangka Dies Natalisnya yang ke-18, menyelenggarakan Festival Difabel yang berisi berbagai event diantaranya; E-sport, Lomba Cipta Baca Puisi, Lomba Menyanyi, Lomba Video Kreatif, dan Lomba Cover Lagu Isyarat.

Dicky Damanhuri, ketua pelaksana lomba, dalam sambutannya saat final lomba menyanyi dan lomba puisi pada hari Selasa (20/5/2025) di auditorium gedung FDK UIN Sunan Kalijaga mengatakan rasa syukur dan terimakasih atas antusias para peserta dari seluruh Indonesia.

“Kami ucapkan terimakasih atas antusias peserta, dan selamat berlomba bagi para finalis yang telah mengalahkan puluhan peserta lainnya,” terang Dicky.

Salah satu cabang lomba yaitu lomba puisi, terdiri dari lomba nulis dan baca puisi. Refika Cintya Sari dari panitia lomba puisi menjelaskan bahwa tahapan lomba puisi sendiri diikuti belasan peserta dari berbagai daerah di Indonesia.

“Tahap awalnya para peserta mengirimkan naskah puisi dan video pembacaan puisi, kemudian setelah dinilai juri dipilih lima finalis yang dinilai pada hari ini, penentuan urutan pemenang kejuaraan lomba dilakukan dengan baca puisi secara luring dihadapan juri lomba puisi Tedi Kusyairi salah satu sastrawan Yogyakarta,” terang Refika Selasa (20/5/2025) di ruang teater Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Kalijaga.

Sementara itu, hasil akhir finalis lima besar lomba puisi yaitu Juara I Dhia Ritaj Rahmadani (Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan Palembang), Juara II M. Riko Yudianto (UMY), dan Juara III Ibnu Nur Adin Fadilah (UNSOED Purwakarta), serta para finalis, Febri Alfatah (UNS), dan Nurul Liwaul Hamdiyah (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).

Penilaian lomba puisi terdiri atas; kreativitas dan originalitas puisi (30%), retorika: vokal, artikulasi dan intonasi (25%), interaksi: Mimik wajah, penghayatan, dan bodylanguage (25%), dan bahasa dan struktur puisi (20%).

“Peserta umumnya sudah bisa menuliskan puisi terkait tema mimpi dan harapan, kebahagiaan dan masa depan, bersyukur dan bersabar, jadilah diri sendiri, atau berani berinovasi dan berprestasi, sebagaimana diharapkan panitia. Dari sisi video baca puisi untuk penyisihan dan kemudian penampilan luring finalis semua peserta bisa membaca puisi dengan baik untuk menyampaikan pesan puisi, penilaian akhir menekankan pada keutuhan, penghayatan, dan meminimalisir kekuraangan saat baca puisi seperti kebulatan vokal, kekuatan power, dan gestur,” terang Tedi Kusyairi, founder Gerakan Literasi #SelasaSastra di Yogyakarta.

Puncak acara Festival Difabel sendiri akan diselenggarakan pada hari Rabu, 28 Mei 2025, mulai pukul 18.00 WIB – selesai, bertempat di Gedung Societet Militair, Taman Budaya Yogyakarta.

Akan ada beberpa penampilan seru yakni pentas tari daerah, paduan suara Inklusif, teater Inklusif, dan pengumuman pemenang lomba dengan penyerahan hadian berupa uang tunai jutaan rupiah, sertifikat dan piala.

“Harapan atas kegiatan ini yaitu meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap komunitas difabel melalui ekspresi seni, kreativitas, dan edukasi. Dengan mengedepankan inklusivitas. Semoga festival ini bisa menjadi wadah bagi mahasiswa, akademisi, dan masyarakat luas untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih ramah dan setara bagi semua orang. Melalui festival ini bermaksud mengajak semua pihak untuk berpartisipasi dalam membangun dunia yang lebih inklusif, merayakan keberagaman, serta mendukung setiap individu dalam mewujudkan mimpinya,” jelas Dicky Damanhuri. (RYN)

Artikel Serupa

Ke Atas