
YOGYAKARTA – Institut Hidup, sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang seni dan pertunjukan, pada Februari ini akan menjembatani sebuah penampilan dari kelompok teater asal Jepang, yakni Teater Kaki Lima Puchi Mari Mari (TKLPMM).
Puchi Mari Mari terlahir dari dua basis utama penciptaan kreatif, yakni kelompok Mari Mari dan Petit Mari. Mari Mari didirikan pada 2006 di Tokyo, Jepang, dengan mengusung dasar-dasar akting untuk mencapai pengalaman pertukaran imajinasi dengan penonton yang diyakini sebagai akar teater; penampil dan penonton saling mengisi dan mempengaruhi.
Mari Mari sudah pernah tampil di berbagai negara seperti Jepang, Inggris, Prancis, Jerman, Brasil, Nepal, Meksiko, dan lain sebagainya. Kemudian, pada 2012 berdirilah kelompok Petit Mari oleh sekumpulan mahasiswa di Shizuoka karena terinspirasi gaya Mari Mari. Puchi Mari Mari mengambil spirit ungkapan dari bahasa Indonesia. Istilah Mari Mari sendiri tercetus karena sihir dari ungkapan, “mari-mari”, yang sering dilakukan oleh orang Indonesia ketika mengajak lainnya (baik yang sudah tertarik atau belum), untuk bergabung datang menonton. Terdapat nuansa interaktif dari kata ‘Mari-mari’ tersebut.
Tahun ini Puchi mari-mari telah menambahkan Ilham, seorang pelajar pertukaran Indonesia di Jepang, yang pernah tampil pentas mandiri. Bergabungnya Ilham di Puchi Mari Mari menjadi penanda perubahan grup baru untuk tur tahun ini ke Indonesia. Puchi Mari Mari bertranformasi menjadi kelompok baru bernama: Teater Kaki Lima Puchi Mari Mari, dengan Hotaka, Honami, Tama, Haruton, Akane, dan Ilham sebagai personelnya. Kelompok ini akan membawakan pertunjukan yang dapat dinikmati secara dekat, layaknya bertatap di depan pintu rumahmu secara langsung.
Bagi Institut Hidup, yang berkonsentrasi pada kerja-kerja ruang lingkup kecil namun intensif, jejaring personal dan cara kerja alternatif TKLPMM menjadi nilai kolaborasi yang dapat membuka peluang kebaharuan interaksi. Cara-cara kerja alternatif dan terbuka untuk berkolaborasi, membuat komunitas kecil terus hidup dan percaya diri untuk bekerja dengan komunitas lain (baik lokal maupun internasional).
Oleh karena itu, Institut Hidup mengupayakan interaksi kultural terjalin antara TKLPMM dengan komunitas-komunitas di sekitar Yogyakarta, Surakarta, Sukoharjo, dan Magelang. Kolaborasi diselenggarakan bersama antara beberapa komunitas di wilayah tersebut sebagai tuan rumah pentas keliling karya TKLPMM.
Kerja bersama ini diharapkan dapat merentang luas ruang, peluang alternatif, serta pertukaran gagasan lintas budaya melalui peristiwa yang intens dan intim, dengan melibatkan masyarakat secara inklusif sebagai penonton aktif partisipatif.
Acara ini sendiri akan diselenggarakan di 12 tempat pada tanggal 17 – 23 Februari 2025, dan tidak dipungut biaya (Gratis). Informasi lebih lanjut dapat disaksikan melalui akun Instagram @instituthidup.(qin)