Perilaku inovatif karyawan seringkali tidak terlihat untuk memecahkan masalah kinerja organisasi. Aktivitas rutin yang tidak berdampak pada pencapaian tujuan sering masih dipertahankan sementara cara yang lebih baik dapat ditemukan dan diaplikasikan tidak dicari dan tidak diterapkan. Pentingnya faktor yang mendasari penyebab perilaku inovatif kerja diteliti oleh Andika Putra Ananda dan Ignatius Soni Kurniawan pada PT Haleyora Power. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pertukaran atasan-bawahan, perilaku berbagi informasi, motivasi intrinsik, dan pemberdayaan psikologis terhadap perilaku inovatif kerja.
Hasil penelitian menyatakan tidak terdapat pengaruh signifikan pertukaran atasan-bawahan terhadap perilaku inovatif. Hubungan atasan dengan bawahan dapat mendukung perilaku inovasi, namun bila dorongan dan kesempatan agar karyawan berpeluang berperilaku inovatif lemah maka karyawan tidak terstimulan untuk menjadi inovatif.
Tidak terdapat pengaruh signifikan motivasi intrinsik dan perilaku berbagi informasi terhadap perilaku inovatif. Motivasi intrinsik karyawan untuk berperilaku inovatif perlu diciptakan dengan mengatur pekerjaan karyawan yang sesuai dengan minat dan keterampilannya sehingga perilaku berbagi informasi terkait dengan inovasi juga dilakukan antar karyawan.
Terdapat pengaruh positif signifikan pemberdayaan psikologis terhadap perilaku kerja inovatif. Implikasi hasil penelitian ini adalah agar perusahaan dapat meningkatkan perilaku inovatif pekerja dengan memperkuat pemberdayaan psikologis.
Pemberdayaan psikologis merupakan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab kepada karyawan dalam pengambilan keputusan dan segala aktivitas yang terkait. Pemberdayaan psikologis dicerminkan pada berbagai aspek seperti kebermaknaan kerja, kemampuan, penentuan nasib sendiri, dan dampak hasil kerja pada organisasi.
Penulis: Andika Putra Ananda dan Ignatius Soni Kurniawan (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa)
