Anda berada di
Beranda > News > Gerakan Literasi Sekolah, SMP 2 Jetis Gelar Workshop Cipta Puisi & Cerpen

Gerakan Literasi Sekolah, SMP 2 Jetis Gelar Workshop Cipta Puisi & Cerpen

BANTUL – SPJ – Selama dua hari, Senin dan Selasa 11-12 September 2023, SMP Negeri 2 Jetis menggelar kegiatan Workshop Penulisan Karya Sastra bagi Siswa SMPN 2 Jetis tahun 2023, bertempat di aula sekolah. Kegiatan ini merupakan upaya gerakan literasi sekolah, khususnya penerapan Pendidikan Khas Kejogyaan (PKJ), sehingga tema acaranya secara besar diangkat adalah mengenai ‘Peduli Lingkungan’.

Menurut C. Panji Nada Suryabinta, selaku ketua panitia workshop penulisan karya sastra mengatakan bahwa kegiatan difokuskan dalam cipta karya penulisan puisi dan cerpen, pesertanya adalah siswa sekolah yang berminat dan memiliki kreatifitas penulisan. Workshop dihadirkan dalam bentuk teori dan praktik menulis, menghadirkan narasumber Tedi Kusyairi, penulis dan redaktur sastra.

“Meskipun basisnya adalah penulisan sastra dalam bahasa Indonesia, namun tidak mengecualikan bagi siswa yang ingin menulis karya sastra baik dalam bahasa Jawa maupun bahasa Ingris, atau bahasa lainnya, sesuai dengan keiingiann siswa. Dari narasumber akan kita gali motivasi dalam menulis dan tip serta trick menulis,” ungkap Panji (11/9/2023) di aula SMPN 2 Jetis.

Sementara itu, dalam sesi pembukaannya, Kepala SMPN 2 Jetis Raden Gantyo Suhartono mengatakan bahwa menulis itu penting bagi kehidupan kita sebagai seorang manusia. Bahwa menulis sangat lekat dalam diri siswa. Dalam hal penulisan karya sastra, anak sekarang banyak referensi, seperti melalui berbagai film yang ditonton.

“Menulis itu sebagai obat, saat anda marah, sedih, suka gembira dan perasaan apapun bisa diwakilkan melalui tulisan. Termasuk jika anda menyukai idola, tulislah mengenai idolamu, kenapa kamu menyukainya, lalu tempelkan di dinding kamar beserta fotonya, sebagai motivasimu untuk meraih apa yang kamu cita-citakan,” jelas Gantyo.

Tedi Kusyairi selaku narasumber memulai workshop kali ini dengan motivasi peserta mengenai berbagai peluang yang bisa diraih dari profesi menulis, seperti menjadi novelis, penyair, cerpenis, scriptwriter dan sebagainya. Dalam hal ini banyak contoh kisah sukses seorang penulis, sebut saja JK Rowling yang melahirkan Harry Poter, seorang ibu rumah tangga yang kemudian menjadi sangat populer dan tentunya bisa menghasilkan pendapatan yang luar biasa.

Sesi pertama Tedi mengungkapkan bagaimana menulis puisi, dan sesi kedua mengenai teknis menulis cerpen. Namun dari semua proses workshop penulisan karya sastra, menurut Tedi, yang paling penting adalah menggali ide cerita penulisan, biasanya orang yang hendak menulis merasa tidak ada inspirasi, padahal tulisan menarik sering berasal dari lingkungan sekitar kita.

“Asak kepekaan kita dalam melihat potensi yang ada di sekitar kita, di rumah misalnya ada kolam ikan, isa jadi inspirasi, misalnya ternyata di kolam ikan itu saat mau menjaring ikan untuk dimasak, malah menemukan sandal jepit sebelah, hal ini bisa menjadi bahan dasar dalam menulis puisi atau cerpen, tinggak kembangkan saja ide dasarnya itu, caranya dengan menciptakan pertanyaan terhadap peristiwa itu, misalnya dari mana kemungkinan sandal itu datang? Apa sebabnya sandal tersebut bisa berada di kolam? Dengan menjawab pertanyaan itu, lantas ditulis sudah bisa menjadi sebuah cerita,” papar Tedi.

Secara teknik menulis sastra, Tedi menjelaskan bahwa pada dasarnya sebuah cerita itu memiliki tangga dramatik ini yang membuat sastra memiliki nilai artistik sehingga bisa menarik untuk dibaca orang.

“jadi inspirasi ide yang berasal dari lingkungan sekitar kita itu adalah kenyataan, kemudian kita olah dengan imajinasi kita vterhadap ide tersebut, kita tuliskan apa yang menjadi keresahan, dengan cara dceritakan, agar orang memahami maksud kita mengenai peristiwa penting yang hendak kita utarakan,” sambung Tedi.

Banyak orang mau menulis tapi tidak tau mengenai mau nulis apa, workshop kali banyak menggali hal tersebut, langkah selanjutnya adalah menyuusn kalimat, dalam hal ini kepandaian penulis dalam pemilihan kata menjadi penting sehingga pembaca tidak bosan, namun juga malah mendapatkan input pemahaman baru.

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan launching buku antologi karya sastra siswa peserta workshop penulisan tahun 2022 kemarin, sebuah buku berjudul ‘Serenada Penghormatan’ diserahkan oleh siswa selaku penulis dalam buku itu kepada narasumber Tedi Kusyairi. Melalui buku ini, diharapkan menjadi dokumentasi, tambahan wacana pengetahuan, dan inspirasi bagi siswa selanjutnya untuk menulis. Mekanisme yang sama juga dilakukan untuk workshop tahun ini dengan target menghasilkan buku antologi karya siswa. (har)

Untuk link video lengkap ada di tautan sebagai berikut; Gerakan Literasi Sekolah, Workshop Cipta Puisi & Cerpen SMP 2 Jetis https://youtu.be/GtaeBYwv0eY

Artikel Serupa

Ke Atas