Anda berada di
Beranda > Essay > DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DIBALIK BUDAYA KONSUMTIF DI ERA MODERN

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF DIBALIK BUDAYA KONSUMTIF DI ERA MODERN

Perilaku konsumtif adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan tindakan manusia dalam mengkonsumsi barang yang tidak didasarkan pada kebutuhan tetapi pada kepuasan diri atau keinginan. Perilaku konsumtif secara umum lebih mengedepankan keinginan yang cenderung tidak rasional ini harus dihindari.

Sementara itu, Lubis (dalam Lina & Rasyid, 1997) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai perilaku membeli atau menggunakan yang tidak lagi berdasarkan pertimbangan rasional, tetapi sebagai keinginan yang telah mencapai tingkat non-rasional. Mengenai konsep konsumerisme, menurut Kuluttajasaäätiö (YLK) diartikan sebagai pengertian konsumerisme, yaitu kecenderungan manusia untuk mengkonsumsi tanpa henti. Definisi istilah perilaku konsumen sebenarnya sangat beragam. Namun pada intinya, perilaku konsumen adalah membeli atau menggunakan sesuatu tanpa pertimbangan rasional atau tidak berdasarkan kebutuhan.

Budaya konsumen modern adalah perkembangan sejarah baru-baru ini. Menurut seorang analis, masyarakat konsumen pertama kali muncul di Inggris pada abad ke-18 ketika beberapa peristiwa penting terjadi. Pertama, teknologi produksi massal yang dikembangkan selama Revolusi Industri Inggris memungkinkan perusahaan memproduksi barang standar dalam jumlah besar dan dengan harga yang relatif rendah. Pada saat yang sama, Revolusi Kebudayaan lahir, yang tanpanya Revolusi Industri tidak akan pernah berhasil.

Di beberapa negara berkembang, kebutuhan akan barang material terus meningkat, antara lain karena diperkenalkannya strategi pemasaran baru seperti periklanan. Orang awam juga lebih memperhatikan nilai simbolis produk dan merasa perlu membeli produk terbaru dan paling bergaya. Memiliki perkebunan seperti itu membantu mereka memenuhi kebutuhan budaya baru akan perbedaan status yang menjadi semakin penting dalam masyarakat perkotaan yang relatif asing di mana hanya sedikit yang mengenal satu sama lain atau mengetahui latar belakang keluarga mereka.

Oleh karena itu, orang mulai melihat konsumsi sebagai langkah alami untuk memperoleh makna sosial yang penting. Lagi pula, semakin banyak orang yang memiliki lebih banyak pendapatan dan bersedia membelanjakannya untuk mempertahankan nilai-nilai itu. Perubahan budaya tersebut, ditambah dengan pesatnya perkembangan kemampuan industri untuk memproduksi massal dengan kualitas yang baik dan harga yang murah, menghasilkan perubahan yang dramatis.

Budaya konsumtif yang paling sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah bentuk belanja yang berlebihan di berbagai kalangan. Seperti contohnya pada saat idul fitri, membeli pakaian baru sudah seperti keharusan, terlepas dari situasi keuangan mereka saat ini.

Sama dengan banyak hal lain, budaya konsumtif memiliki dampak positif dan negatifnya. Dampak positif dari budaya konsumtif yaitu kebutuhan dasar kita sebagai manusia dapat terpenuhi; kita juga akan memperoleh kepuasan, pengalaman, dan kenyamanan; dengan gaya hidup konsumtif, maka kontinuitas produksi akan terjamin; selain itu, budaya konsumtif memberikan keuntungan pada penjual/distributor yang secara tidak langsung juga akan menggerakkan perekonomian negara.

Di samping itu, budaya konsumtif juga menimbulkan dampak negatif, beberapa diantaranya yaitu:

  1. budaya konsumtif akan menciptakan gaya hidup boros.
  2. Orang yang memiliki kebiasaan konsumtif cenderung tidak bisa mengendalikan antara pengeluaran dan pemasukan uang.
  3. Budaya konsumtif juga dapat memicu tekanan sosial
  4. Budaya konsumtif akan menambah angka kemiskinan
  5. Budaya konsumtif juga akan mengubah perilaku seseorang seperti memicu sifat ambisius dan rasa tidak puas
  6. Terjadi ketimpangan kelas sosial.
  7. Memicu gaya hidup mewah.

Dapat dilihat bahwa dampak negatif budaya konsumtif lebih banyak dibanding dengan dampak positifnya, namun sebagai masyarakat modern yang berintelektual kita tentunya bisa bijak dalam menyikapi hal ini sehingga gaya hidup yang kita terapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi diri kita maupun lingkungan sekitar.

Penulis: Gesilia Wilmanda, warga Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kuliah di prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Ahmad Dahlan.

Artikel Serupa

Ke Atas