Kinerja karyawan merupakan hal yang penting bagi pencapaian keberhasilan perusahaan. Maka dari itu pemimpin organisasi harus memperhatikan keadaan anggotanya agar muncul Prosocial Organizational Behavior (POB). POB merupakan perilaku anggota organisasi yang berusaha mempromosikan organisasinya dan memberikan bantuan kepada orang lain walaupun bukan tugas jawabnya.
Faktor yang menjadi penyebab POB adalah budaya organisasi, motivasi intrinsik, dan komitmen organisasional. Budaya organisasi berkaitan dengan norma, nilai, sikap, keyakinan, prinsip, tradisi, dan bagaimana cara berkerja di dalam organisasi yang berguna untuk tujuan bersama. Budaya organisasi yang disepakati untuk dijalankan bersama selain berkontribusi pada kinerja juga harus berpihak pada kesejahteraan karyawan.
Motivasi intrinsik merupakan motivasi yang berasal dari diri karyawan yang memberikan kesadaran pentingnya bekerja untuk melakukan yang terbaik agar menghasilkan pekerjaan yang diharapkan. Ketika karyawan memiliki motivasi intrinsik yang kuat, mereka akan merasakan kesenangan atau menyukai pekerjaan atau tindakannya tanpa dorongan dari luar. Sedangkan komitmen organisasional terkait karyawan yang memberikan kesukarelaan dalam mengembangkan organisasinya dan berusaha mencapai tujuan perusahaan.
Penelitian POB pernah dilakukan oleh Rahmawan Adi Pratama, Eni Cahyani, Shifa Megarani, Nala Tri Kusuma, dan Ignatius Soni Kurniawan di perusahaan Karta Jafa dan Peci Abbas dan dipublikasikan pada jurnal Manajemen Derivatif. Dalam penelitiannya nampak peran penting karyawan dalam membantu organisasi menghadapi Pandemi Covid-19 dan recoverinya. Peran karyawan tersebut menjadi alasan pentingnya organisasi untuk melindungi karyawan dan terus memperhatikan keberlangsungan perilaku positif bermanfaat bagi rekan pekerja lain.
Penelitian menguji mediasi komitmen organisasional pada pengaruh budaya organisasi dan motivasi intrinsik pada POB. Peneliti menemukan bahwa budaya organisasi dan motivasi intrinsik berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasional. Kondisi budaya organisasi mempengaruhi keinginan karyawan untuk bertahan atau memilih keluar. Demikian juga karyawan dengan motivasi intrinsik yang kuat akan kuat jaga menjaga komitmennya untuk memilih tetap tinggal dalam perusahaan.
Lebih lanjut ditemukan budaya organisasi dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap POB. Artinya kondisi kerja organisasi yang tercermin dalam budaya kerja serta kuat lemahnya loyalitas karyawan berakibat pada perilaku sosial positif karyawan untuk memberikan manfaat bagi orang lain.
Komitmen organisasional ditemukan memediasi pengaruh motivasi intrinsik pada POB. Artinya motivasi intrinsik karyawan yang kuat untuk bekerja tidak akan meningkatkan perilaku menolong rekan kerja (POB) kecuali komitmen terhadap organisasinya juga kuat.
Pimpinan organisasi dapat memanfaatkan hasil penelitian ini dengan memperkuat komitmen organisasional dengan meningkatkan budaya organisasi dan motivasi intrinsik. Peningkatan POB juga dapat dilakukan dengan memperbaiki budaya organisasi dan komitmen organisasional pada item implementasi yang masih rendah. Penelitian selanjutnya masih perlu dilakukan terutama terkait dampaknya pada kinerja individu.
Penulis: Gunawan, Saida, Susilowati, Aryani, Setiyawan, Pamungkas, Christian, dan Kurniawan (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa).