Anda berada di
Beranda > News > Terjemahkan Dua Buku, Nunung Tetap Menjaga Kreatifitas di Masa Pandemi

Terjemahkan Dua Buku, Nunung Tetap Menjaga Kreatifitas di Masa Pandemi

BANTUL – Masa pandemi corona memang seharusnya tak menyurutkan kreativitas, hal itulah yang menjadi pedoman Nunung Deni Puspitasari, di masa pandemi corona ini, ia justru melahirkan dua buku terjemahan sekaligus.

“Sepanjang pandemi corona ini, akhirnya saya berhasil menerjemahkan dua buku, yakni sebuah novel berjudul ‘Kata-kata di Atas Awan’ karya Evald Flisar dan ‘Cerita Anak Peri Mengerikan di Hutan Seram’ karya Jana Bauier. Keduanya penulis dari Slovenia,” ujar Nunung kepada SPJ, Minggu (27/9/2020) via wawancara whatsup.

Bagi Nunung, tentu dirinya membutuhkan intensitas yang dalam saat melakukan penerjemahan kedua buku ini. Beberapa tantangan dihadapi Nunung, misalnya; mencari padanan kata yang sesuai dengan pemahaman logika bertutur orang Indonesia. Selain itu, juga harus menafsirkan makna, karena kata-kata yang mengandung falsafah kehidupan.

“Dalam menerjemahkan, ‘Kata-kata Di Atas Awan’ karya Evald Flisar, tentunya harus banyak mengeryitkan dahi, untuk membahsakan yang paling enak dalam pilihan kata masyarakat Indonesia,” kata Nunung.

Evald Flisar sendiri dikenal sebagai seorang penulis lakon yang popular dari Slovenia. Maka yang unik dari novel ini, tak lain adalah kelihaian Evald Flisar dalam menggambarkan situasi dalam dialog-dialog yang ada di Novel. Deskripnya relatif sedikit.

“Dua buku terjemahan ini, semoga akan memberikan alternatif bacaan yang memadai bagi masyarakat. Saat ini, masa penerjemahan telah selesai dan sebentar lagi memasuki cetak. Semoga kelak bisa segera dinikmati oleh masyarakat,” harap Nunung.

Selain sebagai penulis cerpen, dan puisi, nunung juga rajin menulis naskah lakon. Karya-karyanya pernah dimuat di berbagai media massa di Indonesia, seperti Horison, Jawa Pos, Bernas, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, dan Suara Merdeka. Ia juga aktris teater, beberapa film garapan sutradara kenamaan Hanung Bramantyo dan Dinas Kebudayaan DIY sudah dibintanginya. Kegiatannya selain mengampu sanggar Teater Amarta yang didirikannya di Bantul, juga aktif diberbagai kegiatan kesenian, seperti #selasasastra dan lain sebagainya. (Noel).

Artikel Serupa

Ke Atas