
Bantul – SPJ – Dalam rangka HUT SMA Negeri 1 Sedayu ke 60, dan menyemarakkan gemar membaca serta menulis sastra bagi pelajar SMP/MTs, Perpustakaan Loka Ghana SMA Negeri 1 Sedayu mengadakan Workshop Penulisan Puisi, Kamis (19/6/2025) di Perpustakaan Loka Ghana SMA Negeri 1 Sedayu. Kepala SMA Negeri 1 Sedayu, Suwarsono, S.Pd., M.Sc., M.A. mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah rangkaian HUT ke 60, dengan tema utama literasi.
Workshop menulis puisi menghadirkan narasumber Tedi Kusyairi, pegiat #SelasaSastra pengarah kegiatan Temu Karya Sastra Dinas Kebudayaan DIY 2021-2025. Kegiatan selama kurang lebih dua jam dipandu MC Arsheila Audia Pradiani dan Veronika Wahyu Dewi Handayani.
“Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan literasi siswa dan membiasakan anak agar gemar menulis dan berkarya sastra, khususnya puisi,” jelas Hj. Syamsuriyani, Kepala Perpustakaan Loka Ghana SMA Negeri 1 Sedayu.

Peserta sejumlah 30 siswa dari SMPN 1 Moyudan, SMP N 1 Sedayu, SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR, SMP NEGERI 1 GAMPING, SMPN 3 Godean, SMP Negeri 2 Pajangan, SMP NEGERI 2 MOYUDAN, SMP NEGERI 1 PAJANGAN, SMP Negeri 1 Pajangan, SMP N 1 Minggir, dan SMPN 2 SENTOLO.
Sementara itu Agustina Prapti Rahayu, salah satu guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 1 Sedayu mengatakan bahwa kegiatan ini sangat menarik dan menyenangkan.
“Andaikata tidak bersamaan dengan acara lain banyak anak yang sebenarnya ingin ikut. Kami berharap, apa yg menjadi tujuan diadakannya kegiatan ini bisa tercapai. Semoga dengan mengikuti workshop ini, dalam diri siswa atau peserta, tumbuh semangat untuk membaca, dan menulis, berkarya sastra, mulai dari menulis puisi. Dengan demikian mereka akan menjadi generasi muda yang literat dan berprestasi dalam karya,” tegas Agustina.
Sesi menulis puisi oleh narasumber Tedi Kusyairi terbagi dalam tiga bagian, pengantar trik dan tips menulis puisi, kemudian praktik menulis puisi dan mentoring, dilanjut dengan pembacaan puisi dan review.

“Intinya, mulailah menulis puisi dari sesuatu yang dekat dengan diri kita. Banyak membaca, lalu menulislah, jangan berhenti! Baca lagi puisimu, berkali-kali, sebelum dikirim ke media atau ikut lomba, itu penting untuk bisa mendapatkan diksi dan rima yang pas dalam menyampaikan tema puisi,” kata Tedi Kusyairi.
Saat sesi praktik menulis dan mentoring, hampir semua peserta antusias menulis bertanya dengan narasumber, konsultasi atas puisinya. Usai mengikuti workshop menulis puisi, para peserta diajak berkeliling ke penjuru perpustakaan Loka Graha.
“Rencananya, puisi yang ditulis peserta akan dipublikasikan,” pungkas Hj. Syamsuriyani. (RYN)