Sastrawan Satmoko Budi Santoso saat menerima Anugerah Kebudayaan 2024 yang diserahkan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, di Bangsal Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (30/11/2024). Foto: Istimewa
DIY – SPJ – Gubernur DIY menyerahkan secara langsung Anugerah Kebudayaan 2024 kepada 28 pelaku budaya, salah satunya sastrawan Satmoko Budi Santoso dari Komunitas Selasa Sastra, Bantul, Yogyakarta. Penyerahan Anugerah Kebudayaan 2024 kepada 28 pelaku budaya tersebut dilaksanakan di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kamis (30/11/2024) lalu.
Selain penyerahan Anugerah Kebudayaan 2024 kepada sastrawan Satmoko Budi Santoso dari Komunitas Selasa Sastra, Bantul, Yogyakarta, juga kepada 27 pelaku budaya lainnya sesuai bidangnya masing-masing, yaitu: Soimah Pancawati, Daud Aris Tanudirdjo, Matheus Sal Murgiyanto, Agus Dermawan T, FM Djamis Carolina, Suharjoso SK, Nur Ahmadi, Abdul Rachman, Zainal Arifin, Wasiran, Theresia Mujinah, Suti Rahayu, Y. Sutopo, Priyana Jatmika Salim, RM Nurhadi, dan Y. Sumandiyo Hadi.
Selain itu ada juga Forum Film Dokumenter, RM. H. Gembong Danudiningrat, Bekti Budi Hastuti, Afif Syakur, Nyoman Kertia, Awit Radiani, Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, Agus Budi Nugroho, Joko Kuncoro, Anom Sucondro, dan R Sujarwanto.
Menurut Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, para penerima itu dianggap berhasil menciptakan harmoni antara tradisi dan inovasi di tengah tantangan modernitas.
“Hal ini sekaligus menjadi pengingat bahwa pelestarian budaya bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab bersama masyarakat untuk menjaga kekayaan budaya Yogyakarta tetap hidup dan relevan,” papar Gubernur DIY.
Program Anugerah Kebudayaan sendiri memang digelar setiap tahun oleh Dinas Kebudayaan DIY. Menurut Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, penghargaan ini terbagi menjadi empat kategori utama.
Anugerah Maha Adi Dharma Budaya merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan kepada individu dengan kontribusi di tingkat internasional. Anugerah Maha Bakti Budaya ditujukan bagi mereka yang berjasa di tingkat nasional dan regional. Sementara itu, Anugerah Adikara Cipta Budaya diberikan kepada pencipta karya budaya yang inspiratif. Terakhir, Anugerah Upakarya Budaya mengapresiasi individu atau lembaga yang berjasa di berbagai bidang kebudayaan.
Menurut Sastrawan Satmoko Budi Santoso sebagai salah satu penerima Anugerah Kebudayaan 2024 kategori Upakarya Budaya Bidang Sastra, program ini sangat bagus dan sudah selayaknya berlanjut.
Sastrawan Satmoko Budi Santoso bersama Kepala Dinas Kebudayaan Bantul Yanatun Yunadiana. Foto: Rizal Eka Arrohman
“Sebab dari program semacam ini juga ikut membangun ekosistem berkebudayaan yang baik, sastrawan menjadi semakin terpacu untuk senantiasa berkarya,” tutur Satmoko Budi Santoso.
Karya-karya Satmoko Budi Santoso sendiri sudah beredar luas secara internasional. Cerpennya ada yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris dan bahasa Slovenia. Buku kumpulan cerpennya Uang yang Terselip di Peci (2022) juga menjadi bahan pembelajaran bahasa Indonesia yang diajarkan Akiko Iwata, dosen Fakultas Bahasa Asing, Universitas Meijo, Nagoya, Jepang. Cerpen-cerpen Satmoko Budi Santoso memang khas ada yang mengangkat cerita soal wayang dan keris. (tks)