BANTUL – Penyelenggaraan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2024 resmi berakhir pada Jumat malam (18/10/2024).
Sejumlah pengisi acara turut meramaikan malam penutupan yang berlangsung di Lapangan Bawuran, Pleret, Bantul ini, diantaranya Pentas Kesenian Jathilan (Fasilitas Komunitas Seni), Pentas Kesenian Reog Wayang, Tari & Gamelan Anak-anak, Pentas Kesenian Sendratari “Prabawangi Prabasa Jenggala”, Pentas Kesenian Tari Garapan “Bandung Bondowoso”, Kesenian Musik Kontemporer Plentong Konslet, Flashmob Jathilan Diponegoro, Kesenian Tari Fire Dance Sanggar Flownesia, TTM Akustik,serta Shaggydog.
Selain itu, penutupan juga dilakukan oleh para stakeholder terkait, seperti Dinas Kebudayaan DIY, Pemerintah Kabupaten Bantul, dan juga Pemerintah kelurahan Bawuran, Pleret, Bantul selaku tuan rumah.
Dalam sambutannya, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi turut mengapresiasi penyelenggaraan FKY di kawasan Bawuran dan sekitarnya, beserta dukungan yang sangat tinggi dari Pemerintah kabupaten Bantul.
“Kami sangat mengapresiasi bagaimana masyarakat Bawuan turut diajak berpartisipasi dalam mensukseskan acara ini, yang mana ini menegaskan sekali lagi bahwa kebudayaan adalah milik seluruh masyarakat,” ujar Dian di Lapangan Bawuran, Jumat (18/10/2024).
Sementara menurut Lurah Bawuran, Supardiono, dirinya mengaku bangga dengan pelaksanaan FKY di wilayahnya pada tahun ini.
“Saya sangat bangga dengan adanya FKY di Bawuran ini. Apalagi saya tahu betul bagamana sejarah FKY ini sejak beberapa tahun lalu, karena saya dulunya juga merupakan panitia, volunteer, sekaligus pemerhati dari FKY ini selama bertahun-tahun,” kata Supardiono.
Sedangkan menurut Pelaksana jabatan sementara (Pjs) Bupati Bantul yang diwakili oleh Sekda Bantul, Agus Budi Raharjo, menyampaikan bahwa penyelenggaraan FKY tahun ini perlu mendapat apresiasi khusus, terutama terkait pengelolaan sampah yang tersebar selama event ini berlangsung.
“Kegiatan seperti ini sudah dilengkapi dengan pengelolaan sampah yang luar biasa, bersih, dan tidak ada sama sekali sampah yang menumpuk di sekitar lokasi,” sebut Agus.
Di sisi lain, Ketua pelaksana FKY 2024, BM Anggana, mengaku bahwa penyelenggaraan FKY tahun ini membawa dampak ekonomi yang begitu besar bagi masyarakat Bawuran dan sekitarnya.
“Tercatat sampai dengan hari ini (18 Oktober, red) sudah ada dampak ekonomi yang dirasakan yakni sebesar Rp324.937.475,” ucap BM Anggana.
FKY akan kembali pada tahun 2025 mendatang, dengan tema besarnya adalah tentang Adat Istiadat, Bahasa, dan Nilai-nilai Budaya. (qin)