BANTUL – Setelah kurang dari satu bulan sebelumnya menghelat acara inti dari Temu Karya Sastra 2023 yakni “Daulat Sastra Jogja (DSJ) 2023”, kali ini Dinas Kebudayaan Kundha Kabudayan DIY akhirnya menutup serangkaian acara Temu Karya Sastra tahun 2023 ini dengan “Gelar Karya Sastra 2023”, yang diselenggarakan di Gubuk Putih, yang berada di kawasan Karangnongko, Panggungharjo, Sewon, Bantul, Kamis (16/11/2023).
Adapun tema yang diangkat dalam perhelatan “Gelar Karya Sastra 2023” ini adalah “Hero In Your Heart” atau “Pahlawan di Hatimu”, yang menandakan bahwa pahlawan sebenarnya selalu ada di sekitar kehidupan kita sehari-hari, tidak melulu harus dari mereka yang berperang melawan penjajah dan semacamnya. Tema ini juga dipilih sebagai peringatan hari Pahlawan Nasional, yang jatuh pada 10 November lalu.
Acara ini sekaligus menjadi apresiasi seni serta untuk melengkapi sejumlah keperluan administrasi bagi para peserta (naskah lakon, cerpen, puisi) dari DSJ 2023 pada bulan lalu.
Perhelatan “Gelar Sastra Jogja 2023” turut menghadirkan beberapa pertunjukan seni menarik, yang diawali dari musik akustik oleh Markhaban Ananta, kemudian dilanjutkan dengan Talkshow interaktif, yang menghadirkan Yuliani Kumudaswari dan seniman senior Sutirman Eka Ardhana sebagai narasumber. Keduanya berbicara panjang lebar mengenai perkembangan dunia Sastra di Yogyakarta, yang dipandu oleh Esti Yulianingsih dan Wildan Arief Widyatama.
Setelah sesi talkshow usai, acara “Gelar Sastra Jogja 2023” selanjutnya dimeriahkan oleh pembacaan puisi berbahasa Jawa oleh Syamsu Setiaji, Danik Sekar, dan juga Ardini Pangastuti, yang tergabung dalam grup PARAMARTA.
Selanjutnya ada penampilan istimewa dari Komunitas Suling Bambu Nusantara (KSBN), yang total membawakan lima lagu daerah, dengan alunan suling yang begitu merdu dan indah.
Kemudian ada parade pembacaan puisi, yang disampaikan oleh Andhira Cahyani, Endang Winarsih, dan Jessica Yula, yang diikuti oleh Satmoko Budi Santoso pada sesi berikutnya. Pembacaan puisi-puisi tersebut menjadi semakin menarik karena ikut diiringi oleh background music, yang mampu membuat penonton ikut terbawa dalam suasana setiap bait puisi yang disampaikan.
Hari semakin larut, namun performance dari para pengisi acara tak ikut larut pada sore itu, yang turut dimeriahkan oleh tarian memukau dari KomaTera Dance Floor. Kemudian ada pembacaan naskah cerpen tentang kepahlawanan dari Emi Masruroh, serta Nunung Deni Puspitasari.
Setelah pembacaan cerpen tentang kepahlawanan, selanjutnya giliran dramatic reading dari Kelompok Keluarga Sworogowo, yang merupakan tim pengembangan sandiwara radio dari Dinas Kebudayaan Kundha Kabudayan DIY, yang mengisi pagelaran “Gelar Sastra Jogja 2023” sore itu.
Memasuki malam hari, kelompok musim bernama “Selamat Sampai Tujuan” turut memeriahkan senja di “Gelar Sastra Jogja 2023”. Total mereka membawakan empat buah lagu puisi, yang beberapa diantaranya juga bertemakan tentang kepahlawanan.
Setelah “Selamat Sampai Tujuan”, acara berlanjut dengan pembacaan dongeng dari Suprihatin Miharja, yang bercerita tentang kisah hidupnya bersama sang nenek.
Selanjutnya ada pembacaan puisi, yang masing-masing dibacakan oleh Alma Utarini, Hanif Hilmi Ali, serta Rinawidya. Mereka turut membacakan puisi tentang kepahlawanan, dan juga isu kemerdekaan di Palestina.
Pertunjukan sastra malam itu akhirnya ditutup dengan lima buah lagu puisi spesial, yang dibawakan oleh SABU (Sanggar Bambu). Mereka juga membawakan lagu-lagu bertemakan kepahlawanan, serta satu lagu puisi khusus, yang diklaim memiliki “hari ulang tahunnya” sendiri.
Rangkaian Temu Karya Sastra akan kembali dilanjutkan pada 2024 mendatang. Bagi anda para pelajar dan mahasiswa yang ingin berpartisipasi pada perhelatan DSJ tahun depan, segera siapkan karya terbaik anda mulai dari sekarang. (qin)