Anda berada di
Beranda > News > Wanara Raja, Cerita Rakyat Buah Tangan Generasi Muda Sidoharjo

Wanara Raja, Cerita Rakyat Buah Tangan Generasi Muda Sidoharjo

Suasana bedah buku cerita rakyat Wanara Raja di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kulon Progo, belum lama ini. Tampak Umari Lurah Sidoharjo (tengah), sastrawan Satmoko Budi Santoso (kanan), dan moderator Dwi Riswanto (kiri berbelangkon)

KULON PROGO – SPJ – Generasi muda di Sidoharjo Samigaluh Kulon Progo berhasil melacak dan merumuskan sejarahnya sendiri. Hasil dari pelacakan dan perumusan sejarah kampung Sidoharjo Samigaluh Kulon Progo tersebut dituliskan dalam bentuk cerita rakyat. Ada puluhan cerita rakyat yang terangkum dalam buku Wanara Raja dan di-launching di aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kulon Progo, selasa (20/07/2023).

Menurut Umari, Lurah Sidoarjo, potensi lokal dalam kegiatan literasi memang bisa digali berdasarkan sumber sejarah yang ada.

“Pemberdayaan pemuda kampung bisa ditempuh dengan jalan yang kompromis. Tidak perlu mahal,” tuturnya.

Metode penulisan cerita rakyat ini memang melalui jalur riset berupa buku atau sumber tertulis lainnya. Selain itu adalah melalui wawancara dengan narasumber valid yang terkait sebagai tokoh lokal. Para tetua dan saksi hidup perjalanan desa ditemui untuk memberikan testimoni dan diolah dangan sudut pandang penulisan cerita rakyat melalui workshop.

Sementara itu, menurut sastrawan Satmoko Budi Santoso, buku cerita rakyat ini sangat menarik karena pembaca dapat mengetahui asal mula nama tempat di daerah Sidoharjo.

Misalnya tempuran, dibumbui dengan aroma kisah kepahlawanan dan mistis, maka cerita rakyat yang tersaji semakin memikat.

“Buku ini menjadi inspirasi besar bagi kampung lain untuk mendokumentasikan potensi lokalnya,” tutur Satmoko.

Tentu saja bisa tidak hanya dalam sudut pandang sejarah saja. Misalnya potensi di bidang ketahanan pangan, mitigasi bencana, dan lain sebagainya.

Terkait dengan judul buku yang dipilih yaitu Wanara Raja adalah kisah cerita rakyat mengenai kerajaan satwa yang ada di Sidoharjo. Wanara Raja adalah nama raja kera yang hingga hari ini ternyata populasi keranya masih ada yang tetap tersisa.

Tentu saja keberadaan buku cerita rakyat ini memberikan sumbangsih yang berarti bagi pengayaan tema kearifan lokal. Warga desa pun menjadi mempunyai dokumentasi yang baik soal kebenaran sejarah.

Hal ini penting karena tradisi sastra lisan atau sumber lisan bisa saja bernilai bias jika tidak dituliskan. Dokumentasi berharga ini pastilah bisa menjadi rujukan intelektual yang juga bisa terus dikembangkan. Cerita rakyat di Indonesia pun menjadi kaya dan beragam. (tks)

Artikel Serupa

Ke Atas