BANTUL – Dampak kehadiran pandemi covid-19 yang saat ini sudah memasuki tahun ketiga masih dirasakan oleh sebagian masyarakat di wilayah Bantul. Salah satunya seperti yang dialami oleh Ainul, salah satu pedagang yang sehari-harinya berjualan di sekitaran Alun-alun Paseban.
Meskipun Taman Paseban sudah dihias sebaik mungkin, dan sudah dipercantik dengan pengadaan Wifi gratis, serta sudah diresmikan sebagai “Taman Millenial”, namun hal itu tidak mampu menghindari fakta, bahwa para pedagang di Paseban tetap mengalami kesulitan di masa pandemi ini.
Salah satu yang membuat mereka kesulitan adalah adanya pembatasan jam operasional yang diberikan Pemerintah kabupaten Bantul, yakni hingga pukul 21.00 WIB. Tentu saja hal itu membuat para pedagang seperti Ainul ini mengalami kesulitan. Karena nyatanya justru malam hari adalah waktu yang paling pas untuk menikmati keindahan alun-alun seperti di Paseban ini.
Menurut Ainul, usahanya mengalami penurunan omzet yang cukup drastis selama masa pandemi. Pembatasan pengunjung yang hanya diperbolehkan sebanyak 50% dari kapasitas aslinya, semakin membuat Ainul resah, karena hal itu membuat pengunjung di lapaknya menjadi semakin menurun.
Tidak hanya Ainul, pedagang di Alun-alun Paseban lainnya, Aziz, juga merasakan hal yang sama. Menurutnya, pembatasan pengunjung sekaligus jam operasional berjualan ini membuatnya sulit menghabiskan dagangannya.
“Benar mas, saya tidak dapat berjualan hingga beberapa bulan akibat imbas dari pandemi ini. Saya bukannya malas jualan, melainkan menyusutnya pengunjung dan pembatasan jam aktivitas masyarakat itu membuat saya jadi mikir-mikir lagi untuk jualan disana (Alun-alun Paseban). Karena jualan disana juga terasa percuma saja, karena yang ada malah rugi dan jualan saya gak akan habis,” ujar Aziz.
Hal ini tentu saja harus menjadi perhatian serius bagi Pemerintah kabupaten Bantul, karena aturan yang mereka terapkan perlahan-lahan malah membunuh UMKM yang ada di Bantul. Meskipun aturan itu memiliki niat yang baik untuk dapat meminimalkan angka kasus Covid-19, namun aspek-aspek lainnya juga tetaplah harus diperhatikan. Salah satu yang perlu diperhatikan tentu saja saja adalah aspek ekonomi. Seperti yang dialami oleh para pedagang di Alun-alun Paseban ini.
Jangan sampai aturan untuk mematuhi protokol kesehatan justru malah membunuh unsur penting lainnya, meskipun tidak memiliki kaitan langsung dengan kesehatan masyarakat. (Andhika Putra Ananda/qin)