Anda berada di
Beranda > News > Peringatan Hari AIDS se-Dunia di Balaikota

Peringatan Hari AIDS se-Dunia di Balaikota

YOGYAKARTA – Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Yogyakarta menggelar acara senam bersama serta konseling dan pemeriksaan gratis tentang HIV/AIDS bagi karyawan Pemkot Yogyakarta. Kegiatan itu digelar untuk memperingati hari AIDS Sedunia. Acara ini turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Dra. Titik Sulastri.

Titik Sulastri mengatakan, peringatan Hari AIDS sedunia yang jatuh pada 1 Desember 2017 lalu, dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.

Momentum peringatan itu, menurutnya sekaligus mengingatkan kembali bahwa  HIV dan AIDS masih ada dan mengancam setiap langkah manusia, mengancam masa depan anak cucu generasi penerus negeri ini. Peringatan itu juga untuk menggerakan hati dan langkah kita semua untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan terhadap HIV dan AIDS.

“Momen ini (peringatan hari AIDS se-dunia) mengingatkan kita semua  bahwa ada saudara kita orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang hidup bersama kita membutuhkan perhatian kita, membutuhkan motivasi dan  perlakukan yang sama  dari kita,” ujar Titik.

Titik Sulastri juga mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan melakukan tindakan nyata untuk menyelamatkan bangsa ini dari cengkeraman bahaya HIV / AIDS yakni dengan melakukan perubahan. Dirinya yakin dengan semangat kebersamaan untuk berubah, bangsa Indonesia khususnya warga Kota Yogyakarta  mampu mengatasi dan menanggulangi bahaya HIV/ AIDS.

Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta  dr.Vita Yulia melaporkan, tema peringatan hari AIDS sedunia yakni “Saya Berani, Saya Sehat” bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap bahaya HIV / AIDS  dengan melakukan tes HIV, dilanjutkan dengan pengobatan ARV bila terdiagnosa sedini mungkin. “Dengan mengetahui status kesehatan sejak dini, maka kita telah melakukan perlindungan terhadap keluarga dan orang-orang yang kita sayangi,” tambah Vita.

Menurut dr. Vita, peringatan hari AIDS sedunia di Kota Yogyakarta dilakukan dua kali yakni tanggal 08 Desember 2017 di Balaikota dan tanggal 16 Desember 2017 di Sindu Kusuma Edu park. Kegiatan di Balaikota diisi senam bersama dan sosialisasi tentang bahaya HIV / AIDS bagi karyawan Pemkot Yogyakarta. Mengingat selama ini para karyawan belum pernah mendapat penjelasan tentang HIV/AIDS. Selain itu juga dilakukan tes HIV, hiburan dan sarasehan tentang HIV/AIDS, dengan narasumber dr. Tri Kusumo Bawono dan salah seorang penggiat dari LSM peduli  AIDS di Kota Yogyakarta.

Pada kesempatan itu, Tri Kusumo Bawono mengatakan peningkatan  kasus HIV / AIDS di Indonesia dan khususnya di Yogyakarta, meningkat  cukup siknifikan. Tahun 2017  kata Tri, penderita HIV terdapat  934 kasus. Dan penderita AIDS sebanyak 257 kasus.

Dirinya menjelaskan  bahwa orang yang terkena HIV belum tentu juga terkena AIDS.  Orang yang sudah terkena HIV  agar dirinya tidak terkena AIDS maka harus diberi  obat-obta Antiretroviral (ARV) dan mengubah perilakunya. “Jadi orang yang kena HIV belum tentu kena AIDS. Orang yang kena HIV dicegah agar tidak terkena AIDS dengan cara merubah perilaku dan meminum obat-obat Antiretroviral, “ tambahnya.

Menurut dr. Tri, pelayanan yang ada di Kota Yogyakarta, selain rumah sakit sekarang ini ada Puskesmas yang melayani VCT (Voluntary Counseling dan Testing) atau tes HIV. Ada beberapa Puskesmas di Kota Yogyakarta yang memberi pelayanan  VCT yakni Puskesmas Umbulharjo 1, Puskesmas Gedongtengen,  Mantrijeron, Tegalrejo, Gondokusuman 1, dan Puskesmas Wirobrajan. “Harapannya dengan memperbanyak layanan kita akan mendapatkan kasus dan langsung diobati,” tuturnya. (@mix/qin)

Artikel Serupa

Ke Atas