SURAKARTA, SPJ – Bertempat di Lanud Adi Soemarmo, Surakarta, Kamis (18/5/2017) Komandan Lanud Adisucipto, Marsekal Pertama TNI Ir, Novyan Samyoga, MM memimpin Upacara Tradisi Terbang Solo Pertama dan Terakhir bagi para siswa Sekbang Angkatan-93. Upacara Tradisi Terbang Solo yang diikuti oleh 51 orang sekbang Angkatan 93 ini menandai berakhirnya latihan terbang latih dasar dengan pesawat latih jenis TP 120 Grob, yang selanjutnya akan melaksanakan latihan terbang latih lanjut.
Danlanud Adisucipto dalam sambutannya mengatakan, penerbang militer amat identik dengan penerbang tempur. Dan untuk membentuk calon penerbang militer yang memiliki kualifikasi handal, diperlukan pendidikan berjangka panjang dengan resiko sangat tinggi. Agar program tersebut dapat berjalan lancar dan aman, diperlukan suatu proses yang konsisten dan berlanjut, dengan tahapan-tahapan yang sistematis, ketat dan tanpa kompromi.
Lebih lanjut Danlanud Adisucipto menegaskan, toleransi sekecil apapun terhadap kekurangmampuan dari setiap siswa, mengandung resiko yang membahayakan, tidak saja bagi diri calon penerbang itu sendiri, namun juga bagi orang lain dan alutsista yang digunakannya.
“Dengan kriteria demikian, jelas tersurat bahwa TNI AU tidak akan mengambil resiko yang mungkin dapat terjadi akibat dari kekurang mampuan para siswa,” papar Danlanud.
Sementara itu, Komandan Skadik 101 Letkol PNB Humaidi Syarif Romas mengatakan, seluruh siswa Sekbang berjumlah 51 orang telah dinyatakan lulus dalam melaksanakan tahapan terbang solo pertama dan terakhir. “Namun para siswa jangan sampai lengah dan berpuas diri, karena proses pendidikan bina terbang selanjutnya masih sangat panjang dan lebih tinggi tingkat kesulitannya,” ujarnya di sela-sela acara.
Tercatat, siswa Sekbang yang berhasil melaksanakan terbang solo pertama adalah Letda tek Juliar, dan memperoleh predikat terbang solo terakhir adalah Letda Tek Septa.
Usai prosesi upacara, acara dilanjutkan dengan Acara Tradisi yang dipimpin lansung oleh Danlanud Adisucipto ditandai dengan pemotongan rambut, pembalutan kapas, penyiraman air bunga, dan pemecahan telur di atas kepala perwakilan siswa. Danlanud Adi Soemarmo dan istri juga berkesempatan terlibat dalam rangkaian tradisi tersebut. (qin)