JAKARTA, SPJ – Tanggal 8 Maret biasa diperingati masyarakat dunia sebagai International Women’s Day. Peringatan ini identik dengan perayaan keberhasilan perempuan di bidang ekonomi, politik dan sosial. Perayaan yang sempat redup, lalu dibangkitkan kembali oleh feminisme di tahun 1960-an.
Feminisme yang menggadang kesetaraan membuat pandangan sosial mengenai perempuan lambat laun berubah. Dari yang tadinya terkungkung di sektor domestik, kini telah bergeser ke arah kebebasan untuk memilih. Tidak terkecuali memilih untuk berkarya di sektor publik.
Livisia Lee, Pramesti Tyas Wibawanti, Melissa Siska Juminto dan Devy Pranowo adalah contoh “seniman”-nya. Empat perempuan yang belum genap berusia 30 tahun ini sudah memegang peranan penting dalam perusahaan e-commerce terbesar di Indonesia, Tokopedia. Berikut adalah profil singkat keempat “Srikandi” E-Commerce ini.
Livisia Lee (Head of Operational)
Perempuan kelahiran 1988 yang biasa dipanggil Livi ini adalah head-nya customer service (CS) Tokopedia. Sekitar tujuh tahun lalu ia melihat sendiri bagaimana William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison (CEO dan COO Tokopedia, red) membagi-bagikan sendiri selembaran berisi lowongan pekerjaan dalam sebuah job fair. Livi adalah salah satu yang diberikan selembaran tersebut dan satu-satunya yang menyerahkan CV untuk di-interview karena saat itu perusahaan e-commerce belum banyak dikenal.
Pengalaman interview di Tokopedia pada masa tersebut menurut Livi tidak kalah menarik. “Saya curiga apakah ini (kantor Tokopedia) kantor sungguhan atau jangan-jangan saya ditipu,” tuturnya sambil tertawa kecil. “Karena dulu kantornya di rukan yang luasnya hanya 4-5 meter persegi. Karyawannya juga sedikit sekali,” tambahnya.
Livi kemudian dipercaya untuk mengkoordinir empat orang CS saat itu, termasuk dirinya. Namun seiring bertumbuhnya Tokopedia, semakin banyak juga pengguna yang membutuhkan pelayanan. “Jadwal kerja CS juga menyesuaikan, dari yang tadinya hanya Senin-Jumat menjadi setiap hari pagi sampai malam, kemudian akhirnya kami berkomitmen memberikan pelayanan 24 jam 7 hari seminggu. Tim CS yang tadinya hanya berjumlah 4 orang sekarang sudah mencapai sekitar 500 Nakama (sebutan untuk karyawan Tokopedia),” terang Livi. Tantangan mengelola tim kini tentu semakin besar. Livi pun berpegang teguh pada focus on your strength, always try to be better than you were yesterday and don’t forget to stay humble.
Pramesti Tyas Wibawanti (Head of People)
Tyas adalah Head of People di Tokopedia. Perannya membawa Tokopedia dinobatkan oleh JobPlanet sebagai start-up terbaik, start-up dengan tingkat kepuasan karyawan tertinggi terhadap aspek work-life balance, budaya perusahaan, manajemen, gaji dan tunjangan, serta start-up yang paling menarik perhatian pencari kerja di Indonesia pada tahun 2016. Kini setiap bulannya, Tokopedia bisa menarik lebih dari 50.000 pelamar, namun hanya memilih sekitar 20 orang untuk bergabung.
Tyas bergabung sejak Tokopedia hanya memiliki puluhan karyawan. Tim yang dibangunnya kemudian berhasil membawa talenta-talenta terbaik untuk berkarya di Tokopedia. Saat ini karyawan Tokopedia berjumlah lebih dari 1.000 orang.
“Kuncinya bukan hanya merekrut orang terpintar, namun orang yang tepat. Karena kami di Tokopedia percaya, hidup terlalu singkat untuk dihabiskan hanya untuk bekerja. Kami mencari orang-orang yang ingin berkarya untuk membawa dampak dengan membangun produk-produk yang bermanfaat bagi banyak orang,” jelas Tyas.
Melissa Siska Juminto (Chief of Staff)
Sebelumnya, Melissa ditugaskan untuk membangun sebuah tim bisnis & marketing yang solid. Tim yang akhirnya berhasil memperoleh banyak penghargaan, salah satunya The Best Marketing Campaign: “Ciptakan Peluangmu” (Marketing Awards 2016).
Kini perempuan kelahiran 1988 ini sudah menjabat sebagai Chief of Staff Tokopedia. Tugasnya adalah memastikan semua divisi, tidak hanya bisnis & marketing, bergerak di jalur yang tepat. “Walaupun timnya berkembang dengan sangat pesat dari puluhan ke ribuan, Nakama pada umumnya bisa tetap bekerja dengan independen. Nakama pada umumnya adalah knowledge worker yang didorong untuk menemukan purpose mereka di perusahaan,” kata Melissa.
Tokopedia melalui Melissa percaya bahwa pengembangan kualitas sumber daya manusia hanya bisa dilakukan dengan cara memberikan kepercayaan dan kesempatan. “The best team is not the team with the best players but it is a team who plays together,” tutup Melissa.
Devy Pranowo (Head of Product Manager Digital)
Cerita selanjutnya datang dari Devy. Kecintaan pada dunia teknologi informasi membawanya duduk di jajaran IT Tokopedia sebagai Head of Product Manager Digital.
Sama seperti Livi, Tyas dan Melissa, Devy pun turut membawa pengaruh signifikan terhadap Tokopedia. Mengawali betul perkembangannya dari ambyar hingga akbar. “Awal masuk ke Tokopedia tiga tahun lalu, tim produk dan engineering kerjanya serabutan, seperti tidak punya prioritas. Berbeda jauh dengan saat ini. Kami sudah bekerja dalam tim-tim kecil yang terkoordinir dengan baik. Masing-masing tim punya otonomi menjalankan fungsinya untuk mencapai tujuan bersama,” kata Devy.
Kebebasan ini ternyata menciptakan tantangan baru. “Kami harus benar-benar mencari orang yang tidak hanya cerdas, namun punya rasa ownership yang tinggi lewat kesamaan visi dan misi, punya kepedulian untuk memecahkan masalah pengguna. Seseorang yang punya semangat untuk membawa dampak bagi masyarakat luas lewat produk yang dihasilkannya,” tutupnya. (qin)