Anda berada di
Beranda > Guratan Akademisi > PRINSIP “ASAH, ASIH, ASUH” UNTUK MENGEMBANGKAN SDM DI UMKM EVIA CRAFT

PRINSIP “ASAH, ASIH, ASUH” UNTUK MENGEMBANGKAN SDM DI UMKM EVIA CRAFT

Selasa, (28/05/2024) mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta melakukan observasi pada UMKM di Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat bertema “Pemberdayaan Usaha dengan Prinsip Asah Asih Asuh” dibawah bimbingan Ignatius Soni Kurniawan, Umi Wahidah, dan Ana Fitrotun Nisa yang merupakan pamong dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada UMKM Evia Craft yang berlokasi di Dusun Cempluk, Desa Mangunan, Kec. Dlingo, Kab. Bantul, D.I Yogyakarta. Evia Craft merupakan UMKM yang memproduksi kerajinan kayu seperti plakat piagam, papan nama, dudukan piala, dan lain sebagainya. UMKM ini telah dirintis sejak tahun 1989 oleh Bapak Suwardi yang kemudian pada tahun 2020 dilanjutkan oleh putri kedua beliau yang bernama Ibu Selviana Octa Jouhanna. Saat ini Evia Craft telah memiliki 8 karyawan yang dibagi menjadi 2 bagian pekerjaan yaitu bagian pengrajin dan bagian finishing.

Bapak Suwardi mendirikan usaha ini karena melihat potensi besar dari ketersediaan pohon dan keahlian para pengrajin kayu di lingkungan sekitar. Dengan demikian, Bapak Suwardi berharap dapat memberikan lapangan pekerjaan yang lebih baik bagi pengrajin kayu, sehingga dapat membantu meningkatkan pemasukan dan perekonomian masyarakat di lingkungan sekitar. Hingga saat ini, ribuan model kerajinan kayu telah diproduksi oleh Evia Craft dengan memperhatikan model, trend, dan perkembangan pasar.

Pengelolaan dan pengembangan karyawan pada UMKM Evia Craft dilakukan dengan menerapkan prinsip “Asah, Asih, Asuh”. Prinsip “Asah” diwujudkan dengan selalu mengembangkan keahlian dan keterampilan karyawaannya dalam mengrajin kayu. Pengembangan ini dilakukan dengan menerima request by customer dan pesanan selain dari kayu, seperti marmer dan akrilik. Sehingga keterampilan karyawan dalam mengrajin kayu terus berkembang.

Prinsip “Asih” diwujudkan Ibu Selviana sebagai owner Evia Craft dengan cara berkomunikasi pada karyawan. Komunikasi ini berupa obrolan santai disela-sela jam istirahat untuk mendengarkan keluh kesah karyawan dan memberikan dukungan serta motivasi kepada mereka. Selain itu, Ibu Selviana juga memberikan reward kepada karyawan jika mereka telah mencapai target penjualan.

Prinsip “Asuh” diwujudkan dengan adanya program dimana karyawan senior yang lebih berpengalaman dapat membimbing karyawan baru atau yang kurang berpengalaman, sehingga dapat membantu berbagi pengetahuan dan pengalaman antar karyawan. Selain itu, dengan memberikan upah yang layak dan kondisi kerja yang aman bagi karyawan.

Kedepannya, Ibu Selviana berharap Evia Craft dapat terus berkembang dan menguasai pasar kerajinan kayu di Indonesia. Beliau berharap produk-produk Evia Craft tidak hanya dapat menguasai pasar domestik tetapi juga mampu menembus pasar internasional. Dengan terus memperhatikan dan mengembangkan karyawan, Ibu Selviana optimis dapat meningkatkan daya saing global Evia Craft.

Penulis: V. T. Wahyuni, A. D. Aryani, A. N. D. Yanto, R. F. Dewantoro, H. Anas, K. C. Kurniati, C. M. M. Mali, N. S. Shiddiq (Mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa)

Ke Atas