Anda berada di
Beranda > News > Bekali Pelajar Mengenai Film Animasi dan Fotografi, Disdikbud Purworejo Gelar Workshop dan Lomba Museum Tosan Aji

Bekali Pelajar Mengenai Film Animasi dan Fotografi, Disdikbud Purworejo Gelar Workshop dan Lomba Museum Tosan Aji

PURWOREJO – SPJ – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo menyelenggarakan Workshop Animasi dan Fotografi untuk pelajar dengan tema ‘Revitalisasi Potensi Budaya Purworejo oleh Milenial, Selasa (29/08/2023) di Gedung Kesenian WR Soepratman.

Menurut Wasit Diono S.Sos., Kepala Disdikbud Kabupaten Purworejo dalam sambutannya berhapar peserta sejumlah 105 pelajar dari SMA/SMK sederajat di Kabupaten Purworejo untuk aktif dan kreatif dalam turut membangun Purworejo dengan berbagai kemampuannya.

“Saat ini kita semua sudah masuk ke jaman digital era milenial, kita semua memiliki gadget dan setiap hari menggunakannya. Masalahnya adalah jangan sampai kita terjebak oleh teknologi sebagai konsumen saja, namun menggunakannya untuk masuk dunia insdustri kreatif, termasuk dalam hal ini melalui dunia film animasi dan fotografi, jadi harapannya anak muda pelajar di Purworejo bisa menggunakan handphonenya untuk turut berbartisipasi dalam membangun dan memajukan Purworejo,” kata Wasit.

Kegiatan workshop kali ini terbagi menjadi dua sesi, sesi pertama dari pagi hingga siang adalah pengenalan dunia animasi, khususnya film animasi dan softwrenya. Narasumber yakni Tedi Kusyairi dari Forum Desa Sinema, dan Gabriel Maria Sigit Nurcahyanto Adhi dari Forum Komik Animasi Jogja. Sementara sesi siang materi fotografi di isi oleh Munir pegiat Fotografi nasional.

Dalam paparannya, Tedi Kusyairi menyampaikan materi mengenal film animasi dengan berbagai jenis dan tahapan cara membuatnya.

“Secara umum, hampir sama dengan membuat film pada umumnya, dari ide cerita, alur, penokohan, senematografi dan artistiknya. Yang sangat membedakan adalah kalo film non animasi itu menangkap citra reallife atau kenyataan, di film animasi kebalikannnya. Seperti pemahaman mengenai animasi itu sendiri, di film animasi kita menghidupkan benda mati. Obyek film animasi itu tidak bergerak, tugas kita sebagai pembuat film untuk menggerakkkannya sehingga hidup dan bisa dinikmati penonton,” terang Tedi.

Dalam paparannya Tedi memberikan contoh beberapa film animasi dari cara pendekatan dan programnya. Film animasi bisa mengangkat mengenai benda cagar budaya seperti keris, arca, maupun dalam hal legenda dan sejarah.

Lebih lanjut mengenai cara pemilihan software dan penggunaannya, Sigit memaparkan bahwa untuk program pembuatan film animasi berkembang sangat cepet, semua tergantung sineasnya dalam memilih program mana yang akan digunakan. Dari teknik motion graphik hingga animasi cinema 4d.

“Kalo saya memilih untuk mencoba semuanya, kemudian nanti kita enak yang mana yang digunakan, sementara ini saya menggunakan blender, selain karena banyak fitur, juga lebih mudah digunakan untuk pemula,” kata Sigit sembari memaparkan cara menggunakan software animasi.

Sementara sesi fotografi, Munir memaparkan banyak hal mengenai berbagai lomba foto dan bagaimana trik serta tip membuat dan mengikuti lomba foto tersebut.

“Banyak lomba foto, namun jika anda mau mengikutinya, wajib memahami syarat dan ketentuannya, sehingga sesuai dengan maksud penitianya. Cari inspirasi, cari ide, cari sesuatu yang unik dan berbeda dari tema yang ditentukan, ini menjadi penting dibekali dengan kreatifitas dan tekniknya,” ujar Munir.

Dyah Woro Setyaningsih, Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Purworejo mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal rangkaian kegiatan yakni Lomba Animasi dan Foto Museum Tosan Aji Purworejo, dimana peserta sebagai sasaran generasi muda pelajar, dengan harapan para peserta bisa menunjukkan kreatifitasnya dengan teknologi yang ada untuk mengungkap kembali potensi yang ada di museum.

“Setelah ini ada lomba fotografi dan film animasi, para pelajar sebagi peserta diharapkan bisa kreatif menangkap potensi yang ada di Museum Tosan Aji untuk menjadi bahan lomba, tentu kita berharap akan ada hal ide menarik dan unik dari peserta untuk dijadikan ide lomba,” papar Woro.

Teguh Wahyu Kuntoro SE selaku tim pengelola Museum Tosan Aji Purworejo mengaku siap menerima calon peserta lomba yang datang ke museum untuk mencari ide dan melihat obyek lomba film animasi dan fotografi tahun 2023 ini. (tks)

Artikel Serupa

Ke Atas