BANTUL – Mengingat wabah covid-19 ini belum menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, kecuali di negara asalnya yakni Tiongkok, maka sejumlah langkah antisipasi kedepan pun sudah mulai disiapkan, termasuk potensi larangan mudik ke kampung halaman pada momen Lebaran, yang terhitung hanya tinggal dua bulan lagi.
Bulan Ramadhan 1441 H yang jatuh pada akhir bulan April mendatang, umumnya akan diikuti dengan tradisi mudik yang telah turun-temurun dilakukan masyarakat Indonesia setiap tahunnya.
Lantas, dengan adanya wabah virus Corona atau Covid-19 di seluruh dunia seperti saat ini, arus mudik-balik sudah pasti akan menghadirkan keramaian, yang dapat menjadi pemicu meluasnya wabah covid-19 ini. Sehingga, Pemerintah kabupaten Bantul pun telah mengimbau masyarakat agar sebaiknya tidak melakukan perjalanan mudik, atau minimal menundanya, sampai situasi bisa kembali kondusif.
“Tapi kami pun sadar tidak bisa menolak masyarakat Bantul yang ingin mudik pada lebaran nanti. Karena walaupun mereka tidak menggunakan fasum (fasilitas umum, red), mereka juga bisa menggunakan kendaraan pribadi mereka masing-masing. Jadi kalaupun mereka tetap memaksakan, mungkin karena sudah kangen sekali dengan keluarganya,” ujar Sekretaris daerah Pemda Bantul Helmi Jamharis ketika ditemui di Pasar Ngangkruksari dalam sesi penyemprotan desinfektan, Rabu (25/3/2020).
Keputusan ini sendiri masih bersifat sementara, namun akan segera dikaji lebih lanjut oleh pihak-pihak terkait, tergantung dari sejauh mana perkembangan virus ini di Tanah Air. (qin)