BANTUL – Setelah dipublikasikan sejak pertengahan Mei lalu, ajang Bantul Film Festival (BFF) 2019 akhirnya mencapai klimaks-nya pada Rabu (11/9/2019). Hasilnya terpilih tiga film terbaik, tiga film harapan terbaik, dan satu Sutradara terfavorit, yang dipilih oleh lima juri, dari total 17 film yang terkumpul selama tiga bulan masa produksi.
Dalam malam Awarding Night yang diselenggarakan di Pendopo Parasamya II kompleks perkantoran Manding, film “Jatimurti” terpilih sebagai film terbaik hasil pilihan juri, disusul oleh film “Aku Membudaya”, dan “Asuloro” di posisi kedua dan ketiga. Sementara Harapan terbaik berhak disandang film masing-masing “Rekadaya”, “Unggah-Ungguh”, dan “The Bok Jembatan”. Sedangkan untuk predikat Sutradara terbaik diraih oleh Satriawan Dika Samudra, dari film “Asuloro”.
Menurut perwakilan Dewan Juri, Tedi Kusyairi, secara keseluruhan film-film yang di-submit ke BFF masih bias akan ide cerita, serta masih sering terjebak dalam hal-hal yang sifatnya kebendaan. “Sebagian besar film hanya menggambarkan baik buruknya gagasan dan kebudayaan tertentu, sehingga tim juri kesulitan menemukan keotentikan Bantul dari setiap cerita yang disuguhkan,” ucap Tedi Kusyairi di hadapan para peserta, Rabu (11/9/2019).
Meski demikian, tambah Tedi, setiap film memiliki poin plus tersendiri, dimana mereka jujur menangkap realitas yang ada di lingkungan sekitarnya, yang kemudian diangkat menjadi cerita film.
Deretan pemenang berhak mendapatkan piagam serta uang pembinaan, dengan total mencapai 45 juta rupiah. (qin)
