YOGYAKARTA – Salah satu platform digital terkemuka, iFlix, kini membuka kesempatan untuk menayangkan karya anak-anak muda Indonesia di platform mereka. Hal ini tentunya akan membuka kesempatan bagi masuknya film-film pendek, yang mungkin selama ini belum begitu terekspos secara luas, untuk kemudian bisa disaksikan secara worldwide (mendunia, red).
iFlix yang hadir dalam peluncuran program LA IndiMovie 2019 di hari ketiga The 13th Joga-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) pada Kamis (29/11/2018) di pendopo Ajiyasa kompleks Jogja National Museum (JNM), ikut mengapresiasi karya anak-anak millenial, yang sebetulnya masih bisa dikembangkan dengan lebih baik lagi.
“Kita sebenarnya percaya bahwa content creator Indonesia itu bagus-bagus, namun mungkin orang tahunya iFlix itu cuman platform untuk long-form movie (film durasi panjang, red). Padahal sebenarnya iFlix juga bisa diperuntukkan untuk short content, short stories, short movies, dan segala macam short-form lainnya,” tutur Nicole Jiawen Lee, produser iFlix asal Singapura, kepada SPJ.com.
Kerjasama iFlix dengan LA IndiMovie dan The 13th JAFF ini juga dilihat sebagai peluang besar, untuk menegaskan bahwa iFlix tidak hanya menayangkan film-film blockbuster Amerika atau drama Korea semata, tapi juga bisa menyasar film-film pendek yang lebih simpel dan tentu saja lebih mudah diproduksi oleh millenial saat ini.
“Anak-anak millenial mungkin lebih tertarik dengan film-film lokal yang mungkin belum sempet tayang di bioskop, dan semacamnya. Sehingga disini kita mencoba membuat karya mereka dapat disaksikan secara free melalui iFlix,” tambah Nicole.
Selain itu, melalui kerjasama ini, iFlix juga berharap dapat berkontribusi lebih kepada para content creator muda Indonesia, dengan ikut terjun menghasilkan konten yang lebih baik lagi, serta tentunya dapat menjadi trending topic di seluruh dunia. (qin)