YOGYAKARTA – Adanya pelaksanaan Pawai Ta’aruf Olimpiade Budaya Jawa, atau yang disingkat OBJ, merupakan rangkaian acara dari pelaksanaan Olimpiade Budaya Jawa itu sendiri. Acara tahunan ke 2 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta ini, merupakan ajang perkenalan sekolah, juga sebagai ajang silaturahmi antar sesama sekolah Muhammadiyah di wilayah DIY.
Dengan diikuti oleh sekolah–sekolah Muhammadiyah di wilayah Yogyakarta, acara Pawai Pembukaan OBJ tersebut telah sukses dilaksanakan. Mulai dari SD hingga SMA/SMK Muhammadiyah, turut ikut serta dalam pembukaan tersebut. Dari sekolah–sekolah Muhammadiyah di 5 kabupaten di Yogyakarta, setiap kabupaten turut serta memeriahkan acara Pawai Pembukaan OBJ ini. Acara yang dimulai dengan rute dari Balai kota Yogyakarta menuju Alun–Alun Utara kota Yogyakarta ini, sangat meriah dan ramai masyarkat hadir menyaksikan acara pembukaan tersebut.
Pawai pembukaan yang juga dimanfaatkan para sekolah sebagai ajang kreatifitas ini, dilaksanakan pada Sabtu (9/9) kemarin. Dalam acara tersebut juga para sekolah berlomba–lomba memberikan penampilan terbaik kepada masyarakat yang menonton.Dari mulai pasukan Bregada, drumband, tarian–tarian, kostum wayang, kostum raja ratu, dan masih banyak lagi.
Dalam acara Pembukaan Olimpiade Budaya Jawa juga, para peserta yakni sekolah–sekolah Muhammadiyah, baik SD, SMP, maupun SMA/SMK, selain berlomba–lomba memberikan penampilan terbaik, juga berlomba–lomba menunjukkan potensi sekolah, seperti ekstrakulikuler di sekolah masing–masing. Juga menunjukkan berbagai macam kegiatan yang ada di sekolah melalui penampilan–penampilan tersebut. Salah satunya melalui penampilan menari, juga ada pula yang memerkan hasil karya siswa seperti mobil ramah lingkungan.
Acara Pembukaan Olimpiade Budaya Jawa dapat dikatakan sangat meriah. Banyak penmapilan memukau dan penampilan luar biasa disuguhkan oleh masing–masing sekolah walaupun dengan tajuk yang sama yakni Budaya Jawa. Performa sekolah–sekolah tersebut, memberikan kesan yang baik di mata masyarakat.Salah satu masyarakat yang ikut menyaksikan Pawai Pembukaan Olimpiade Budaya Jawa tersebut adalah Anis Kunti. Menurut Anis Kunti (17), pawai pembukaan tersebut selain meriah, Anis mengungkapkan bahwa acara tersebut sangat bagus kerena walaupun mengusung tema kebudayaan, namun tidak membatasi kreatifitas sekolah-sekolah.
“Pawai ini bagus. Banyak pula turis yang ikut menyaksikan. Tema budaya juga tidak membatasi kreatifitas sekolah–sekolah dalam menentukan tema mereka. Saya menyukai kostum salah satu dari mereka yang meskipun dari barang bekas tapi terlihat sangat elegan. Juga saya suka salah satu penampilan siswa yang mahir menggunakan sepatu roda,” tutur Anis.
Sedangkan, Olimpiade Budaya Jawa ini akan dilaksanakan setelah pawai tersebut, yakni tanggal 22 September dan diakhiri dengan malam puncak acara pada tanggal 30 September di Museum Serangan Umum 1 Maret. Yang diisi dengan acara–acara penampilan para juara lomba seni budaya dan olahraga, serta penampilan tari dari siswa SD Muhammadiyah.
(Laila Nuraini)
#lombareportasespj2017
Catatan: editing tanda petik, koma/spasi, left margin.