Yogyakarta – Persatuan bangsa merupakan syarat mutlak untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Perpecahan justru akan menimbulkan permasalahan bangsa, sehingga cita-cita untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur tidak akan pernah tercapai. Hal tersebut disampaikan Letkol Sus Yuto Nugroho, S.S., saat mengisi ceramah pada Malam Tirakatan dalam rangka peringatan ke-70 Hari Bhakti TNI Angkatan Udara di Pringgitan Monumen Perjuangan TNI Angkatan Udara Ngoto Yogyakarta, Jumat (28/7).
Letkol Sus Yuto Nugroho, S.S., mengungkapkan wilayah Indonesia
terbentang dari Sabang sampai Merauke, dan terdiri dari beribu-ribu pulau menciptakan perbedaan suku dan bahasa. Namun demikian, perbedaan tersebut mencerminkan bahwa bangsa Indonesia adalah masyarakat multikultural yang memegang teguh semboyan Bhineka Tunggal Ika. “Sebagai warga negara Indonesia yang baik, haruslah memiliki rasa integrasi bangsa yang kuat sehingga persatuan yang merupakan ciri bangsa Indonesia, selalu terjaga dari generasi ke generasi, ” terangnya.
Tak kurang dari 300 tamu undangan menghadiri Malam Tirakatan. Tamu undangan merupakan personel dari Lanud Adisutjipto, masyarakat sekitar monumen, perwakilan siswa dari Lanud Adisumarmo Solo, Karbol, siswa Sekbang serta sejumlah mahasiswa dari Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto dan perwakilan dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan Angkasa. Hadir pula perwakilan anggota PPAU Cabang 03 Yogyakarta.
Acara Malam Tirakatan diawali sambutan Kepala Seksi Pembinaan Mental Pangkalan Udara Adisutjipto Letkol Sus H. Rosidi. Dalam sambutannya Letkol Sus H. Rosidi mengharapkan agar acara tirakatan tidak hanya sekedar mengikuti tradisi atau kebiasaan semata, namun tirakatan dapat dijadikan sebagai wahana introspeksi dalam rangka meningkatkan semangat juang untuk pelaksanaan tugas-tugas ke depan. (ejun)