BANTUL – SPJ – Hari kedua pelatihan nulis cerpen dalam rangka peningkatan literasi bagi Guru SMK N 2 Sewon Bantul di isi dengan pembelajaran mengedit file naskah yang sudah diketik, dalam hal tata tulis meskipun guru sudah terbiasa menulis, namun sering dijumpai kesalahan, sebagaimana diungkapkan Kepala SMK N 2 Sewon Suwarsidi dalam pembukaan sesi hari kedua.
“Meski sudah biasa menulis, namun masih sering dijumpai tata tulis yang belum benar, untuk itu dalam menulis cerpen, perlu lebih diperhatikan lagi,” kata Suwarsidi, Rabu (11/9/2024).
Latief Norr Rohmans narasumber dari Kedaulatan Rakyat memberikan contoh secara langsung dalam mengedit tulisan cerpen yang sudah dikirim oleh peserta, salah satu dangkat sebagai contoh disaksikan seluruh peserta di layar proyektor.
“Biasa kesalahan pada kata sambung, imbuhan, huruf kapital, titik koma dan dialog,” jelas Latief.
Lebih lanjut Tedi Kusyairi selaku narasumber lebih banyak mengomentari perihal tema, judul, konsep penceritaan, dan logika tulisan.
“Secara tema, tentu sebagai guru banyak dan mudah di dapat, dalam hal judul juga sudah pandai memilih judul. Yang harus dicermati mengenai logika cerita biar tidak melompat karena cerpen merupakan cerita satu hal yang penting,” jelas Tedi.
Usai acara wokshop, semua peserta sejumlah 55 orang wajib mengumpulkan file cerpennya, untuk diedit dan kemudian diterbitkan menjadi buku. (red)